Rekayasa Lalu Lintas Simpang Pancoran Malah Bikin Macet

 Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol Halim Pagarra
Sumber :
  • VIVA.co.id / Bayu Nugraha

VIVA.co.id – Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol Halim Pagarra mengatakan, polisi bakal mengevaluasi hari pertama rekayasa lalu lintas di simpang Pancoran pada Jumat sore, 4 Agustus 2017.

Baru 3 Bulan Kerja, ART Bobol ATM Majikan hingga Rugi Puluhan Juta

"Nanti sore kami akan evaluasi mengenai rekayasa lalu lintas hari ini," kata Halim di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 4 Agustus 2017.

Nantinya, kata Halim, evaluasi ini akan menentukan apakah rekayasa lalu lintas ini berdampak baik atau tidak. Selain itu, akan diputuskan apakah rekayasa ini akan diperpanjang dari rencana yang hanya sepekan ke depan.

Pabrik Tempe di Pancoran Ludes Terbakar: Satu Orang Luka dan Kerugian Ditaksir Rp250 Juta

"Itu termasuk kami bicarakan. Apakah diperpanjang. Apakah nanti, pagi saja dari jam 6 sampai jam 9 atau sore juga dilakukan. Kami sudah koordinasi dengan Dishub," ujarnya.

Menurut dia, setiap kebijakan pasti ada sisi positif dan negatifnya. Ia akan melihat apakah rekayasa ini membawa nilai positif atau tidak. Upaya ini ia ungkapkan mengenai banyaknya warga yang mengeluhkan berputar lebih jauh.

Sepuluh Remaja Dicokok Polisi karena Tawuran di Pancoran, 3 Sajam Disita

Dalam rekayasa ini, memang kendaraan dari Jalan Gatot Subroto yang mengarah Jalan Pasar Minggu, seharusnya langsung belok kiri dialihkan ke Jalan Soepomo, dan berputar di kantor pemadam kebakaran, lalu lurus ke Jalan Pasar Minggu melalui simpang Pancoran.

"Negatifnya, hanya ada satu lokasi saja di situ yang putar jauh, tapi (arus lalu lintas) berjalan terus. Nanti kami evaluasi dan minta saran juga dari rekan-rekan media bagaimana kurang lebihnya," ucapnya.

Untuk hari ini, ia menilai memang masih terjadi kemacetan di simpang Pancoran. Ia pun tidak menyangka banyak kendaraan dari arah Jalan Gatot Subroto.

"Saya kontrol ada kepadatan, maka kami arahkan lagi putaran di depan Polsek Tebet," katanya.

Tak hanya rekayasa lalin di simpang Pancoran yang dilakukan. Ia juga melakukan rekayasa lainnya untuk mengurai kepadatan akibat proyek tersebut.

"Rekayasa lalu lintas juga kami lakukan contra flow, tapi nanti ada beberapa penggal lagi dilakukan rekayasa. Lalu, ke depan nanti di depan Bank Bukopin juga kami lakukan rekayasa tidak terbuka pintu keluar tol (dari arah Cawang)," ujarnya.

Untuk diketahui, dengan adanya rekayasa lalu lintas di simpang Pancoran, maka kendaraan dari arah Jalan Gatot Subroto yang ingin belok kanan ke Jalan Pasar Minggu dialihkan ke Jalan Soepomo, dan berputar balik di kantor pemadam kebakaran. Selanjutnya lurus melewati simpang Pancoran dan menuju Jalan Pasar Minggu.

Begitupun kendaraan yang keluar tol Pancoran mengalami rekayasa yang sama. Kendaraan yang seharusnya bisa langsung lurus kanan, tapi dialihkan ke Jalan Soepomo dan memutar di kantor Pemadam Kebakaran lalu melewati simpang Pancoran kembali lurus ke arah Pasar Minggu.

Sementara itu, kendaraan dari arah Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Cawang bisa menggunakan jalan layang atau flyover dan tidak terkena imbas rekayasa lalu lintas. Sementara itu, arus lalu lintas dari Cawang menuju ke Jalan Gatot Subroto atau Tegal Parang tidak terkena imbas rekayasa.

Polisi menilai, pengalihan arus lalu lintas ini untuk mengurangi kepadatan di kawasan Pancoran. Upaya ini agar kemacetan ruas jalan di kawasan MT Haryono dan Pasar Minggu dapat terurai.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya