Eks Atlet Bulu Tangkis Ikut Damaikan Acho dan Green Pramuka

Taufik Hidayat
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Permasalahan hukum antara pengelola Apartemen Green Pramuka City dengan Muhadkly MT alias Acho belum juga menemui titik terang. Padahal kedua belah pihak sudah menyatakan perdamaian.

Bujuk Rayu Sindikat Prostitusi Online di Apartemen Green Pramuka 

Perdamaian antara kedua belah pihak itu berlangsung di Markas Polda Metro Jaya, pada 9 Agustus 2017. Namun, menurut Acho, sebenarnya ada cerita menarik di balik upaya perdamaian yang digelar waktu itu. 

Acho menuturkan, sebenarnya ada pihak lain yang diduga membantu proses perdamaian, dia yakni, mantan atlet bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat.

Prostitusi Online di Green Pramuka Terkuak, Korbannya Remaja 13 Tahun

"Taufik Hidayat, menghubungi saya saat saya di Polda. Saya sebetulnya juga bingung," kata Acho di kawasan Mega Kuningan Jakarta, Selasa 15 Agustus 2017.

Acho mengaku, saat komunikasi terjadi dengan Taufik, dia tidak menanyakan apa kepentingan pebulutangkis itu menghubunginya. 

Detik-detik Nurhayati Dibunuh di Lorong Apartemen Green Pramuka

"Saya dalam posisi yang merasa momennya tidak tepat kalau tiba-tiba saya menanyakan 'Anda ngapain telepon-telepon'," ujarnya.

Dalam pembicaraan melalui sambungan telepon, Taufik mengatakan, bahwa ia sudah mendengar permasalahan antara Acho dan pengelola Green Pramuka City.

"Dia bilang saya bisa bantu kalau misalnya, ada keinginan memproses perdamaian ini. Saya bilang 'enggak apa-apa Mas, terima kasih kalau misalnya bisa difasilitasi'," kata Acho.

Menurut Acho, Taufik juga sempat menanyakan kenapa sebelumnya Acho tidak mau melakukan mediasi dengan pihak pengelola Green Pramuka City. 

Dua Syarat

Kepada Taufik, Acho mengaku bukan tidak mau menerima mediasi. Tapi, sebelum mediasi berlangsung, pihak Green Pramuka sudah menawarkan dua syarat yang harus Acho penuhi. 

"Dua syarat itu adalah justru prinsip yang paling saya pegang. Namanya konsumen itu tidak boleh dibatasi kebebasan mengkritiknya, itu kan hak konsumen. Jadi saya tidak mau kalau blog saya harus dihapus," ucap Acho.

Sedangkan syarat kedua yaitu agar Acho meminta maaf secara terbuka atas pernyataan di blog pribadinya yang dianggap merugikan pihak pengelola. Namun Acho juga tidak mau memenuhi permintaan itu.

"Untuk minta maaf, menurut saya kalau mediasi itu yang dicari bukan siapa yang salah, siapa yang benar. karena itu kan tugasnya pengadilan. Sementara kita mau menyelesaikan di luar pengadilan," kata Acho.

Setelah adanya telepon dari Taufik dan menjamin bahwa tidak ada syarat dari pihak pengelola, Acho langsung menghubungi kuasa hukumnya. Keesokan harinya, 10 Agustus 2017, Acho bersama kuasa hukum bertemu dengan pihak Green Pramuka City di Hotel Ibis, Cikini, Jakarta.

"Taufik Hidayat enggak ada. Saya enggak pernah bertatap muka dengan dia. Jadi saya berprasangka baik saja, dia hanya ingin membantu dan memfasilitasi. Sebatas itu. Kalau ditanya apa hubungannya, ya saya enggak tahu," katanya.

Namun pertemuan tersebut menurut, Acho justru deadlock, karena pihak Green Pramuka City menolak apa yang diajukan Acho dalam perdamaian itu. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya