Amankan Aksi 299, Polisi Pastikan Tak Bawa Senjata Api

Apel pengamanan di DPR
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lilis Khalisotussurur

VIVA.co.id – Wakil Kapolda Metro Jaya Brigjen Purwadi Arianto mengecek personel yang melaksanakan pengamanan aksi 299 di Gedung DPR. Dalam pengecekan tersebut, Wakapolda ingin memastikan anggotanya tidak ada yang membawa senjata api dalam pengamanan tersebut.

Saksi Ahli HTI Tak Tahu Organisasinya Dilarang Banyak Negara

"Tadi pagi sudah dilaksanakan apel pasukan dan juga pengecekan terhadap anggota yang melakukan pengamanan. Tidak ada yang membawa senjata api, sudah kami cek," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 29 September 2017.

Dalam apel tersebut, Wakapolda menekankan kepada seluruh personel agar melaksanakan pengamanan unjuk rasa secara humanis. Anggota diimbau tidak terpancing provokasi massa yang dapat menimbulkan ketegangan.

PKS Dorong Revisi UU Ormas

"Laksanakan tugas dengan humanis. Yang terpenting nanti perwakilan massa bisa diterima di DPR," katanya menambahkan.

Selain mengecek senjata api, Wakapolda dan pejabat utama Polda Metro Jaya mengecek kesiapan kelengkapan personel lainnya seperti di antaranya gas air mata, tameng, pentungan hingga alat komunikasi. "Personel semua sudah siap di titik masing-masing," ucapnya.

Tak Masuk Prolegnas, Kegentingan UU Ormas Dipertanyakan

Personel telah siaga di lokasi masing-masing. Kawasan DPR telah dibarikade dengan kawat berduri hingga water cannon dan barracuda yang sudah siap. Kawasan DPR juga telah disterilisasi sejak semalam. Akses masuk ke komplek DPR hanya dibuka dari pintu belakang atau dari Jalan Lapangan Tembak.

"Tidak usah khawatir ya. Semua lini, baik jalur perekonomian dan yang lain sudah kita amankan," ujarnya.

Tidak hanya mengerahkan ribuan personel gabungan TNI-Polri serta kendaraan taktis untuk mengawal dan mengamankan aksi 299 yang berlangsung di Gedung DPR-MPR-RI. Namun, ratusan anggota Brimob Asmaul Husna atau dikenal Brimob bersorban juga turut diterjunkan.

Brimob bersorban ini nantinya akan berada di barisan terdepan saat masa aksi sudah mulai memanas. Diharapkan dengan pembacaan ayat suci Alquran dan lantunan Asmaul Husna bisa membuat pengunjuk rasa lebih dingin saat menyampaikan pendapat.

Tidak hanya kali ini, sebelumnya Brimob bersorban juga telah diterjunkan dalam berbagai kegiatan pengamanan aksi-aksi besar di antaranya Aksi Damai 212 dan Aksi Bela Islam 411.

Anggota Brimob bersorban ini memiliki keterampilan khusus untuk melantunkan ayat-ayat Suci Alquran, bahkan di antaranya adalah penghafal Alquran. Sebanyak 300 personel itu didatangkan dari Brimob Jawa Barat.

"Ada 3 SSK (satuan setingkat kompi) untuk Brimob bersorbannya, nanti juga ada kowad dan polwan berhijab yang akan melakukan pendekatan secara humanis. Biar adem, nyaman, dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Argo.

Untuk diketahui,  ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat yang di inisiasi oleh Presidium Alumni 212 akan berunjuk rasa di depan gedung DPR-MPR-RI, tuntutan aksi sendiri yakni menolak Perppu nomor 2 tahun 2017 tentang organisasi masyarakat (ormas) dan penolakan kebangkitan PKI. Dijadwalkan demo akan dimulai usai salat jumat. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya