Staf Presiden Tampung Aspirasi Ojek Online, Unjuk Rasa Bubar

Andreas, pengemudi gojek online saat unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta.
Sumber :
  • Agus Rahmat

VIVA – Ribuan pengemudi ojek online yang berunjuk rasa siang tadi bubar dengan tertib setelah perwakilan mereka diterima staf Istana Kepresidenan di Jakarta, Kamis 23 November 2017. Ada tiga perwakilan pengemudi ojek online yang diterima langsung oleh Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan, Tatang.

2 Eks Driver Online Bikin Ratusan Ribu Order Fiktif, Setahun Raup Rp 2,2 M

Salah satu perwakilan pengemudi online, Andreas, mengatakan pihak Istana merespons positif. Apalagi mereka memberikan surat pernyataan untuk disampaikan ke Presiden Jokowi.

"Kebetulan Pak Tatang ini pengguna gojek dan dia cukup sedih dan ia bilang ini harus diperhatikan. Saya rekam dan akan saya upload dan ini buat bukti," kata Andreas dalam orasinya usai diterima pihak Istana, Kamis 23 November 2017.

Anak Driver Ojol Berhasil Lulus Tes Bintara Polri Tanpa Sogokan, Kisahnya Viral di TikTok

Dia pun melihat respons positif terhadap tuntutan para pengemudi ojek online, karena pihak Istana terbuka untuk ditanyakan perkembangan setiap saat mengenai tuntutan mereka tersebut. "Dia akan sampaikan ke Pak Jokowi," katanya.

Andreas menjelaskan, pengemudi ojek online hanya menuntut adanya payung hukum untuk mereka bekerja. Tarif yang hanya Rp1.600 per kilo dianggap tidak manusiawi.

Ribuan Anak Berprestasi dari Para Driver Ojol Dapat Beasiswa

Perwakilan lain bernama Badai mengatakan, respon positif dari pihak Istana terhadap tuntutan mereka itu akan diwujudkan dalam bentuk nyata.  

"Hasil dari tadi 80 persen tuntutan kita akan diperjuangkan," katanya.

Badai mengaku, ke depannya akan ada penentuan tarif dasar. Sehingga perusahaan tidak seenaknya untuk menurunkan tarif. Awalnya, sebesar Rp4 ribu dan kini terus turun hingga hanya Rp1.600 saja.

Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan, yang turut membantu mengungkapkan hasil yang baik ini harus terus dikawal. Yakni dengan terus kompak bahwa pengemudi ojek online hanya satu, tidak ada lagi apakah itu daro Gojek, Grab atau Uber.

Mendengar hasil yang positif ini, ribuan demonstran akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Mereka langsung pulang. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya