'Semoga Ini yang Terakhir'

Ilustrasi kaum beragama.
Sumber :
  • www.pixabay.com/maxlkt

VIVA – Sepanjang Januari hingga Februari 2018, setidaknya empat kali tindakan kekerasan berdimensi agama dan keyakinan mewarnai tanah air.

Dua kejadian terjadi di Jawa Barat, satu di Tangerang Banten dan terakhir di Yogyakarta. Dari kejadian itu, dua pelaku yang menjadi dalang penganiayaan di Bandung dipastikan mengalami gangguan jiwa.

Sementara satu kejadian di Banten, berupa aksi pengusiran terhadap seorang biksu. Dan khusus di Sleman Yogyakarta, pelaku sejauh ini teridentifikasi sebagai mahasiswa dan diduga berkait dengan kelompok radikal.

"Hasil penyelidikannya iya, dia (penyerang Pastor Gereja St  Lidwina) teroris," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

"Itu teror, aksi teror murni. Itu bisa lone wolf, bisa juga dalam konteks jaringan.”

Di tingkatan publik, munculnya kejadian penganiayaan dan penyerangan yang beraroma agama ini memunculkan beragam persepsi. Beberapa mengaitkannya dengan peningkatan eskalasi politik, lainnya menilai sebagai tindakan intoleran dan sisanya sebagai murni tindakan kriminal.

Sejauh ini, kepolisian mengaku masih mendalami sejauh mana keterkaitan kejadian itu dengan asumsi publik. "Beri kami ruang bekerja untuk serius mengungkap kasus ini. Kalau sudah terungkap motifnya, pasti akan kami sampaikan ke ruang publik," ujar Karopenmas Humas Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal.

TNI Ungkap Motif Oknum Prajurit Aniaya Anggota KKB Definus Kogoya

“Semoga ini yang terakhir,” tambah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Kasus kekerasan atau penganiayaan berdimensi agama di Indonesia berdasarkan laporan Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), memang mengalami peningkatan. Diduga ada keterkaitan pasca eskalasi politik di Pilkada DKI Jakarta yang menyeret perhatian. Bagaimana tidak, catatan KontraS, sepanjang 2017 setidaknya telah ada 75 peristiwa, dan daerah terbanyak yang terjadi kekerasan itu adalah Jawa Barat.

13 Oknum TNI Terlibat Penyiksaan Anggota KKB Bakal Tersangka, Ditahan di Maximum Security
Polres Pasangkayu gelar jumpa pers kasus pembunuhan gadis remaja yang dibunuh oleh pacarnya. (FOTO: Humas Polres Pasangkayu).

Sadis, Gadis ABG di Pasangkayu Dibunuh Pacar gegara Mau Ngadu Pernah Bersetubuh

Pelaku membunuh korban dengan cara sadis yaitu mencekik leher korban hingga tewas. Lalu, jasad korban digantung di pohon agar seolah-olah bunuh diri.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024