Strategi BG Atasi Radikalisme, Terorisme dan Intoleransi

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol. Budi Gunawan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA - Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Budi Gunawan menuturkan, pasca perang dingin, Indonesia berada di tengah-tengah pertarungan ideologi yang memengaruhi cara pandang sebagai sebuah bangsa. Menurutnya, situasi itu mengancam kebhinekaan yang selama ini menjadi ruh.

Lebaran Aman dari Gangguan Terorisme, Komisi III DPR Apresiasi BNPT

"Ancaman masuknya ideologi asing dapat menggoyahkan ketahanan ideologi nasional, dan berdampak pada kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara," kata BG, sapaan akrabnya, dalam keterangan resminya, Sabtu, 28 April 2018.

BG mengatakan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan lebih dari 663 kelompok suku besar dan 652 bahasa. Dia pun memberikan sejumlah solusi dan strategi dalam menangkal paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi.

Pakar Dukung BNPT Tangkal Konten Radikalisme: Butuh Keterlibatan Banyak Pihak

Antara lain, mendorong peningkatan peran masyarakat, mahasiswa dan ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar yang memiliki 80 juta anggota untuk aktif dalam pengelolaan interaksi sosial di ranah publik.

"Termasuk pemberdayaan ekonomi lokal di lingkungan pesantren dan masyarakat melalui UMKM dan koperasi serta penguasaan Iptek serta informasi dan tentunya bekerja sama dengan pemerintah mengatasi hal-hal untuk melawan intoleransi di negeri ini," tutur BG.

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

BG menyampaikan pernyataannya itu dalam forum Musyawarah Nasional VI Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (Munas BEM PTNU) yang dihadiri seluruh pengurus BEM PTNU dari 272 kampus se-Indonesia. Dia berharap, mahasiswa dan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama berperan aktif dalam menangkal radikalisme dan terorisme untuk memperkokoh NKRI.

Ilustrasi penangkapan teroris.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

Mantan narapidana kasus terorisme, Arifuddin Lako, mendukung upaya BNPT dan Kepolisian dalam menuntaskan masalah radikalisme terorisme di Sulawesi Tengah. 

img_title
VIVA.co.id
21 April 2024