Penyerang Polda Riau Mau Jual Tanah untuk Pergi ke Suriah

Pelaku penyerangan aksi terorisme di Mapolda Riau
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Retmon

VIVA – Identitas dua dari empat penyerang Markas Kepolisian Daerah Riau di Pekanbaru pagi tadi telah diketahui, yaitu bernama Adi Sofyan dan Aan Sentosa. Mereka dua bersaudara warga Kelurahan Bukit Batren, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, Riau.

Manipulasi Putusan MK soal Pilpres Lalu Diunggah di Tiktok, Pria di Riau Diciduk Polisi

Polisi menyebut keduanya sebagai terduga teroris kelompok Ical alias Pak Ngah. Aparat RT setempat masih mengingat bahwa rumah Adi Sofyan pernah didatangi polisi beberapa waktu lalu. Sebabnya ialah Sofyan pernah mengucapkan keinginannya menjual tanah miliknya untuk biaya pergi ke Suriah.

Alasannya, seperti disampaikan Ketua RT setempat Gabe Nasution, karena para muslim di sana dalam keadaan tertindas dan hidup dalam kesusahan. Sofyan ingin pergi ke sana untuk membantu perjuangan sesama muslim.

Polda Kepri Pulangkan 200 Anggota Brimob Polda Riau dari Rempang, Ini Alasannya

Gabe menjelaskan, perilaku kelompok jaringan Pak Ngah itu memang sangat tertutup kepada masyarakat dan jarang sekali bergaul. Namun warga setempat tak menyangka bahwa mereka bertindak nekat menyerang polisi di Markas Polda Riau.

Polisi juga telah mengamankan ibu dan adi Adi Sofyan, tak lama setelah jenazah si terduga teroris dipulangkan ke Dumai. Mereka dimintai keterangan seputar keterlibatan Syofyan dalam penyerangan di Markas Polda Riau.

Usai Viral Setoran Rp 650 Juta ke Atasan, Bripka Andry Dilarang Keluarga Dinas Lagi di Brimob

Saat keduanya hendak dibawa polisi, ratusan warga yang sudah berkumpul di sekitar lokasi juga ingin menyaksikannya dari dekat. Penjemputan orang tua pelaku dan adiknya itu langsung dipimpin oleh Kepala Polres Dumai, Ajun Komisaris Besar Polisi Restika P Nainggolan, bersama Komandan Kodim Dumai serta Wali Kota Zulkifli AS.

Kedatangan aparat Kepolisian ke rumah Sofyan itu juga untuk memasang garis polisi di sekitar rumahnya guna memudahkan proses penyelidikan. Saat keduanya hendak dibawa oleh polisi, ratusan warga sudah berkumpul di sekitar lokasi. (ren)

Dedi Eka Putra / Dumai

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya