- Twitter.com/@deni_jimmi
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan atau Menko Polhukam Wiranto menegaskan bahwa strategi pemerintah untuk menumpas terorisme yang belakangan marak sebenarnya bersifat rahasia. Aksi teror yang juga menimbulkan korban jiwa tercatat sudah terjadi setidaknya empat kali sejak Minggu, 13 Mei 2018.
"Bagaimana caranya (menumpas teroris), bagaimana penempatan pasukan, berapa, tentu tidak bisa kita sampaikan kepada masyarakat," ujar Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 16 Mei 2018.
Menurut Wiranto, masyarakat diharapkan tetap tenang serta melakukan kegiatan mereka sehari-hari seperti biasanya. Aparat keamanan saat ini sedang berupaya secara optimal untuk menumpas teroris dan mencegah aksi teror kembali terjadi.
"Aparat keamanan yang sekarang ini sudah diperintahkan untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan, meningkatkan penjagaan yang optimal, meningkatkan seluruh kekuatan yang kita miliki untuk menghadapi itu," ujar Wiranto.
Lebih lanjut Wiranto menyampaikan, satu-satunya hal yang saat ini bisa benar-benar membantu upaya pemberantasan teroris adalah segera disahkannya revisi atas UU Antiterorisme di DPR. Dia menyampaikan bahwa DPR disebutkan sudah menyatakan komitmen mereka untuk menuntaskan pengesahan revisi UU itu.
"Itu merupakan payung hukum yang sangat dibutuhkan oleh aparat keamanan, polisi dan TNI untuk menyelesaikan masalah ini," ujar Wiranto. (ren)
Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?
Pemberontakan yang berulang di Nigeria Utara merupakan hasil dari lingkungan politik Nigeria.
