Pemilih Prabowo Belum Tentu Pilih Sudrajat-Ahmad Syaikhu

Cagub dan Cawagub Jawa Barat, Sudrajat (kiri) - Ahmad Syaikhu (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

VIVA – Lembaga survei Indonesia Strategic Institute (Instrat) menyatakan, aksi angkat kaus #2019GantiPresiden oleh calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN Mayjen (purn) Sudrajat-Ahmad Syaikhu alias Asyik saat debat Pilgub Jabar putaran dua berdampak buruk terhadap tingkat elektabilitasnya.

'Akan Istikharah', Kode Keras Iwan Bule Siap Maju di Pilkada Jabar

Ahmad Syaikhu melakukan aksi angkat kaus #2019GantiPresiden saat debat publik putaran dua Pilgub Jabar di Balairung Universitas Indonesia (UI) pada Senin malam 14 Mei 2018. Akibat aksi tersebut, debat publik nyaris diwarnai adu jotos antara massa yang kontra dengan yang pro ganti presiden di 2019.

"Unjuk kaus bertuliskan ganti presiden 2019 yang dilakukan paslon Asyik diprediksi tak akan mampu menaikkan elektabilitas secara signifikan," ujar analis Instrat, Henry Baskoro di Bandung, Jawa Barat, Kamis 17 Mei 2018.

Ridwan Kamil Teratas, Airin-Desy Ratnasari Kejutan di Pilkada Jabar

Menurutnya, meski berdampak negatif kepada paslon Asyik, hasil survei menunjukkan bahwa pemilih Prabowo Subianto di Jawa Barat masih cukup banyak bila dibandingkan dengan pemilih Joko Widodo untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Prabowo dipilih oleh 57,6 persen responden, sedangkan Jokowi 40,8 persen dan 11,7 persen lainnya belum atau tidak menentukan pilihan," kata dia lagi.

Nasdem Jagokan Sahrul Gunawan untuk Menangkan Pilkada 2020

Lanjut Henry, dampak buruk bagi pasangan Asyik lebih terlihat saat suara Prabowo Subianto didistribusikan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.

Hasil survei menunjukkan, 40,9 persen suara memilih pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, 31,7 persen memilih Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, 11 persen memilih Sudrajat-Syaikhu, dan 2,5 persen memilih TB Hasanudin-Anton Charliyan. Sementara itu, 14 persen responden belum menyatakan atau menentukan pilihan terhadap empat pasangan calon tersebut.

Selanjutnya, pada responden suara untuk Jokowi, hasilnya menunjukkan 42,6 persen memilih Deddy-Dedi, 27,7 persen memilih Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, 4,2 persen memilih Sudrajat-Syaikhu, dan 18,7 persen belum menentukan pilihan.

"Sekalipun mayoritas pemilih Jabar adalah pemilih Prabowo yang sebelumnya diusung Gerindra dan PKS, prediksinya memang tak akan mampu menaikkan elektabilitas Asyik secara signifikan," kata dia.

Instrat melakukan survei tersebut dengan metode wawancara tatap muka dengan 1.800 responden berusia minimal 17 tahun dengan metodologi multistage random sampling di 422 desa dan kelurahan dari 333 kecamatan di 27 kabupaten kota se-Jawa Barat dengan margin of error 2,31 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya