Heboh, Ustaz Haikal Sebut Habib Bukan Turunan Nabi Muhammad

Haikal Hassan Baras.
Sumber :
  • Repro Twitter

VIVA – Penceramah Haikal Hassan Baras, mendadak menjadi bahan pergunjingan masyarakat karena pernah berkicau tentang sejarah para habib di Indonesia, yang disebutnya bukan cucu Nabi Muhammad SAW.

Anti-Islam Meningkat Pesat di India Gegara Ini

Kicauan Ustaz Haikal disebutkan mengandung ujaran kebencian yang dapat memicu reaksi dari para ulama dan habib di Tanah Air. Karena menyebut habib bukan keturunan Nabi Muhammad, tapi keturunan Abi Thalib yang disebut masih kafir ketika wafatnya.

Kicauan Haikal itu dipermasalahkan Ketua Cyber Indonesia, Husein Alwi Shihab. Bahkan, Alwi meminta kepolisian segera menangkap Haikal, sebab jika tidak bisa memicu reaksi para habib dan umat Islam.

Ujaran Kebencian Terhadap Muslim di India Meningkat 62 Persen, Ini Pemicunya

"Ini dia cuitan tahun 2013 yg membuat kegaduhan ditengah masyarakat umat Islam. Keluarga Bani Hasyim, keturunan Rasulullah berbeda dgn Arab Jahiliya penyembah patung. @haikal_hassan samakan kami dgn mereka penyembang patung. Kau fitnah kami keturunan orang kafir, biadab kau!!" tulis Alwi di akun Twitter pribadinya, Senin, 21 Mei 2018.

GP Ansor Bubarkan Pengajian Syafiq Basalamah, Tere Liye Semprot PBNU: Jangan Dikit-dikit Keberatan

"Satu lagi ujaran kebencian @haikal_hassan kpd para Habaib begitu bencinya sampai2 mengatakan Habib bukan keturunan Nabi Muhammad SAW. Mohon @Kepolisian_RI lekas diciduk org ini sebelum para Habaib turun gunung," tulis Alwi.

Alwi juga melampirkan kicauan Haikal yang disebutkan mengandung unsur ujaran kebencian terhadap para habib. Kicauan itu terdata diunggah Haikal pada 15 Februari 2013.

"9 Jadi habib bukanlah keturunan nabi Muhammad SAW, melainkan keturunan Abi thalib yg masih kafir ketika wafatnya," tulis Haikal.

Sementara itu, terkait tuduhan ini, Haikal mengakui adanya kicauannya itu, hanya saja dia menyebutnya sebagai fitnah.

"ini juga cuitan lamaaa.... entah fitnah apa itu," tulisnya.

"Makin ngeri lihat sosmed. Saling maki dg kotor. Beda pendapat oke. Gak suka dg si A, si B oke. Menjawab fitnah oke. Kalau udah maki2. Kalau udah binatang2. Kalau udah musuhan... Maap aja. Bukan itu yg diajarkan," tulisnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya