Banjir di Pelabuhan Semarang Jelang Mudik, Pelindo Diprotes

Banjir rob di jalan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Banjir air laut pasang atau rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang beberapa hari terakhir dikeluhkan para pengusaha angkutan kapal. Mereka khawatir banjir rob akan mengganggu arus mudik Lebaran.

Heru Budi Kewalahan Kalau Jakarta Diguyur Hujan Selama 4 Jam

"Kami berharap banjir rob ini menjadi perhatian baik Pelindo maupun KSOP Tanjung Emas, karena sudah sangat merepotkan jelang angkutan Lebaran," kata Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Semarang, Herman Fajar, pada Jumat, 25 Mei 2018.

Banjir rob di wilayah pelabuhan dengan ketinggian bervariasi. Namun imbas air rob cukup merepotkan alur transportasi dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Emas. Beberapa penumpang kapal yang membawa kendaraan, sepeda motor maupun mobil pribadi, menuju pelabuhan bahkan banyak yang tersendat.

Erick Thohir Rombak Direksi dan Komisaris 4 Subholding Pelindo, Simak Daftarnya

"Kemarin banyak mobil yang jadi penumpang kita sempat tertunda karena mogok, termasuk truk yang masuk kapal terkendala dari pintu masuk sampai dermaga terendam air, " katanya menambahkan.

Dia berharap, solusi atas banjir rob di pelabuhan bisa dilakukan dengan cepat sebelum masa mudik tiba. Tak hanya merugikan aktivitas bongkar-muat dan angkutan perkapalan, banjir juga akan berimbas pada aktivitas lain di wilayah pelabuhan.

Amankan Muatan Logistik, Pelindo Luncurkan Sistem Patroli Keamanan Pakai Drone

"Ada aktivitas pabrik, galangan kapal dan masih banyak lagi. Kalau akses jalannya terendam bagaimana. Maka ini harus jadi perhatian khusus selama masa angkutan Lebaran," ujarnya.

Melayani pemudik

Herman menyatakan, PT Dharma Lautan Utama sebagai perusahaan angkutan laut yang melayani perjalanan Semarang-Kalimantan telah siap menyambut masa angkutan Lebaran. Perusahaannya menyiapkan lima kapal dengan pelayanan terbaik.

Kelima kapal itu, di antaranya KM Kirana I  lintas Semarang-Sampit berkapasitas 800 orang dan kendaraan 30 unit dan KM Dharma Kencana rute Semarang-Pontianak kapasitas 1.000 orang dan kendaraan 65 unit. 

Lalu ada KM Dharma Ferry II Semarang-Ketapang berkapasitas 700 orang dan kendaraan 35 unit. Selanjutnya KM Dharma Ferry VIII berkapasitas 650 orang dengan kendaraan 45 unit. Terakhir, ada kapal baru bernama KM Dharma Rucitra IX lintas Semarang-Kumai Kalimantan Timur dengan kapasitas 700 penumpang dan 100 kendaraan dan 25 truk. Kapal itu baru kali pertama digunakan untuk mengangkut pemudik.

"Kapal cukup mewah dengan panjang 117 meter lebar 22 meter, kecepatan 17 knot waktu tempuh 18 jam Semarang-Kumai. Lebih cepat 6 jam dari kapal lain. Tapi tarifnya cukup ekonomis," kata Herman.

Selain menyiapkan armada prima, perusahaan itu juga membuat terobosan dengan penjualan tiket secara online. Pemesanan tiket kapal bisa dilakukan sama halnya pemesanan tiket kereta api dan pesawat, yakni melalui aplikasi.

Mengenai kondisi cuaca saat masa angkutan Lebaran, Herman meyakini cuaca sangat baik pada Juni-Juli. Puncak arus mudik jalur laut diprediksi pada sepuluh hari sebelum Lebaran dan dua hari setelahnya, sementara arus balik pada tujuh hari sampai 25 hari setelah Idul Fitri. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya