Menkumham Ajak Jemaat Korban Bom Gereja Maafkan Pelaku

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly
Sumber :

VIVA – Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly beribadah bersama jemaat lain di Gereja Kristen Indonesia atau GKI Jalan Diponegoro Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu malam, 3 Juni 2018. Yasonna juga berkesempatan naik mimbar menyampaikan khutbahnya, menyemangati jemaat agar tetap menebarkan kasih sayang walau pernah jadi korban teror.

DJKI: Indonesia Miliki Potensi Tinggi Transaksi Kopi dan Rempah-rempah

GKI Diponegoro adalah satu di antara tiga gereja di Kota Pahlawan yang disasar serangan bom bunuh diri oleh terduga teroris pada Minggu, 13 Mei 2018 lalu.

Dua gereja lain yang disasar teror di hari sama ialah Gereja Pantekosta Jalan Raya Arjuno dan Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya. Insiden ini menewaskan belasan korban jiwa dan puluhan luka.

Peringatan Hari Musik Nasional: DJKI Dukung Kesejahteraan Musisi

Selain Menteri Yasonna, hadir pula dalam ibadah itu anggota DPR RI Indah Kurnia. Dari tokoh lintas agama turut diundang sebagai tamu, di antaranya Rais Syuriah Nahdlatul Ulama Surabaya, KH Mas Sulaiman. Di atas mimbar, Yasonna membacakan Mazmur 81:1-10.

Yasonna menekankan pentingnya cinta dan kasih dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, semua agama mengajarkan itu, begitu pula dengan Islam yang menebarkan nilai-nilai rahmatan lil alamin. "Untuk itu, kita harus mencintai dan mengasihi. Karena itu dapat mengalahkan segalanya," ujarnya.

Menkumham Terima Penghargaan dari Pemerintah Filipina

Yasonna juga meminta para korban bom bunuh diri beberapa waktu lalu memaafkan para pelaku. Kata dia, Tuhan mengajarkan kasih bahkan kepada musuh sekalipun. Itu juga sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

"Tidak mudah bagi seorang manusia untuk mengamalkan ajaran ini, tapi kita harus berusaha," katanya.

Anggota Majelis Jemaat GKI, Jozua A.P Pouli, mengatakan, pasca teror bom beberapa pekan lalu, trauma masih dialami oleh jemaat GKI. "Ada jemaat yang masih ketakutan datang ke gereja. Dengan banyaknya petugas berjaga-jaga di depan gereja, muncul ketakutan tersendiri. Itu kita harus mengakui," katanya.

Menurut Jozua, memulihkan psikologi jemaat kembali normal memerlukan proses, tidak semudah membalikkan telapak tangan. "Dengan kedatangan Pak Menteri Yasonna Laoly ke sini jadi penyemangat bagi kami bahwa gereja ini sudah aman," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya