Dodi Alex Noerdin Kedahuluan Ayahnya Tiba di TPS

Calon gubernur Sumatera Selatan Dodi Reza Alex memberikan hak suaranya di TPS 03, Jalan Merdeka, Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang, pada Rabu, 27 Juni 2018.
Sumber :
  • VIVA/Sadam Maulana

VIVA – Calon Gubernur Sumatra Selatan Dodi Reza Alex memberikan hak suaranya di TPS 03, Jalan Merdeka, Kelurahan Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang, pada Rabu, 27 Juni 2018.

Alex Noerdin Tersangka Lagi, Terseret Korupsi Masjid Sriwijaya

Dodi datang ke TPS bersama istrinya Thia Yusfada dan putri kembarnya, Aletta Khayarra Alex dan Atalie Mazzaya Alex. Mereka datang di TPS pukul 10.30 WIB.

Kedatangan Dodi sedikit lebih lambat dari ayahnya, Alex Noerdin, yang kini menjabat Gubernur Sumatra Selatan. Alex hadir di TPS yang sama pukul 10.00 WIB didampingi istrinya Eliza Alex Noerdin serta adik Dodi, Lury Elza Alex.

Sejumlah Tenda TPS di Sumsel Ambruk Diterjang Angin

Dodi mengaku tidak memiliki persiapan khusus. Sebelum mencoblos, pasangan calon Wakil Gubernur Giri Ramanda Kiemas itu hanya melakukan pengajian bersama keluarga. Dia juga menyempatkan ziarah ke makam adiknya serta neneknya yang juga belum lama meninggal dunia.

"Sekarang yang saya lakukan tinggal bertawakal. Saya optimis bisa memenangi Pilgub Sumsel 2018. Sebelum mencoblos saya juga telah meminta doa restu ayah dan ibu saya, karena hal itu bagian terpenting dalam tugas apa pun yang saya lakukan," ujar Dodi.

Pilkada Sumsel, Bawaslu Catat 20 ASN Diduga Langgar Netralitas

Di TPS tempat Dodi mencoblos, terdapat 360 pemilih. Dia yakin bisa unggul di TPS itu, bahkan di kota Palembang. Sementara untuk kabupaten/kota lain, Dodi merasa lumbung suara lebih merata.

"Saya tinggal di sini sejak masih kecil dan masyarakat sangat mendukung. Untuk agenda setelah ini paling kumpul keluarga, berdoa dan selalu menjalin komunikasi dengan di daerah; (untuk mengetahui) bagaimana partisipasinya, dan mengawal hasil Pilkada," ujarnya.

Meski tingkat elektabilitasnya meningkat signifikan, kandidat yang diusung Partai Golkar, PDIP dan PKB itu menolak berandai-andai unggul dari para pesaingnya.

Dia hanya mengingatkan agar masyarakat memilih pemimpin sesuai hati nurani sehingga pemimpin yang terpilih dapat diterima masyarakat dan menjalankan amanah sesuai keinginan rakyat. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya