- VIVA/Bayu Nugraha
VIVA – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi mendatangi kantor pusat PT PLN di Jakarta pada Senin petang, 16 Juli 2018. Itu merupakan kali kedua KPK menyambangi kantor PLN, setelah rumah sang direktur utama lebih dahulu diperiksa.
Ada beberapa penyidik KPK yang mendatangi kantor pusat PLN. Mereka tampak menggunakan rompi berwarna cokelat dan mengenakan masker hidung. Penyidik KPK itu juga membawa tiga koper berwarna hitam. Mereka didampingi personel polisi bersenjata lengkap.
Belum diketahui tujuan dari kedatangan dari penyidik KPK itu ke kantor Pusat PLN. Namun, diduga berhubungan dengan kelanjutan penyelidikan dugaan suap proyek PLTU Riau 1.
Seorang penyidik KPK terlihat beberapa kali berbincang dengan petugas PLN, termasuk resepsionis atau penerima tamu di lantai dua. Penyidik menanyakan daftar tamu selama ini dan menanyakan server kehadiran tamu.
Namun, tak jelas apa yang dijawab oleh resepsionis. Penyidik juga menanyakan server komputer daftar hadir tamu selama ini dan bergegas ke lantai delapan, tempat ruangan direksi.
Proyek PLTU Riau-1
Rumah Sofyan Basyir digeledah KPK pada Minggu lalu, 15 Juli 2018. Penggeledahan untuk pengembangan kasus dugaan suap yang menyeret nama Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eni Maulani Saragih. Penyidik membawa sejumlah kardus dan koper dari penggeledahan itu beserta dokumen.
KPK menyangka Eni Maulani Saragih menerima suap sebanyak Rp4,8 miliar secara bertahap dari pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited, Johannes Kotjo. Uang itu diduga untuk memuluskan proses penandatanganan kerja sama terkait proyek pembangunan PLTU Riau-1.
Johannes Kotjo juga ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Dia dan Eni, kini mendekam di rumah tahanan KPK. (asp)
