Target Rehabilitasi Rumah-rumah Rusak Lombok Tuntas 6 Bulan

Korban gempa Lombok dirikan tenda posko
Sumber :
  • VIVA.co.id/Reza Fajri

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK menargetkan rehabilitasi seluruh rumah yang rusak akibat gempa besar yang berkali-kali melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan tuntas maksimal enam bulan.

Ular Besar Masuk Rumah Warga Akibat Kedinginan, Kok Bisa?

Pemerintah pusat turun tangan dalam upaya rehabilitasi salah satunya dengan memberikan bantuan dana perbaikan rumah hingga Rp50 juta untuk masyarakat yang menjadi korban.

"Enam bulan. Seluruhnya harus selesai," ujar JK saat meninjau akibat gempa di lokasi dikutip dari keterangan Sekretariat Wakil Presiden, Selasa, 21 Agustus 2018.

Rehabilitasi 3 Pelabuhan di Teluk Palu Hampir Rampung, Kemenhub Ungkap Progresnya

Menurut JK, dana perbaikan rumah dengan besaran Rp10 juta untuk rusak ringan, Rp25 juta untuk rusak sedang serta Rp50 juta untuk rusak berat sudah terverifikasi akan diterima setidaknya 11 ribu kepala keluarga (KK). Dana akan disalurkan kepada berapa pun KK yang diketahui terdampak oleh gempa.

"Diperkirakan di atas 50 ribu (KK terdampak). Ada angka juga 70 ribu tapi akan diverifikasi oleh Pemda dengan tegas didampingi Korem di sini," ujar JK.

Perusahaan Bantu Pulihkan Hutan IKN Bakal Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen, Begini Skemanya

JK menyampaikan, rehabilitasi untuk bangunan-bangunan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, hingga masjid ditargetkan tuntas maksimal satu tahun. Kalangan dunia usaha juga akan dilibatkan dalam upaya rehabilitasi secara umum misalnya dengan mendatangkan bahan-bahan bangunan ke Lombok.

"Kita akan minta pengusaha-pengusaha dan KADIN (Kamar Dagang dan Industri) di sini tanggung jawab, kerja sama dengan pengusaha-pengusaha industri di Surabaya karena umumnya semen datang dari Surabaya. Besi juga, baja, atap," ujar Wapres lagi.

[sumber: Instagram @luhut.pandjaitan]

Suhu Bumi Naik 1,5 Derajat Celcius, Luhut: Pertama Dalam Sejarah

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa telah mencatat hal itu.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2024