- VIVA.co.id/Diki Hidayat
VIVA - Jaringan Umat Bersatu Sumatera Utara yang terdiri dari sejumlah elemen ormas Islam akan menggelar pertemuan atau muzakarah alim ulama dan tablig akbar pada 7 September 2018 mendatang. Kegiatan itu digelar di tengah situasi nasional yang memasuki tahun politik.
"Situasi ini banyak menimbulkan gesekan-gesekan di tengah umat disebabkan karena pandangan politik yang berbeda," kata Ketua Panitia Muzakarah Alim Ulama dan Tablig Akbar, Aulia Hanif Parinduri, melalui siaran persnya, Rabu 29 Agustus 2018.
Bahkan, lanjut dia, di tengah situasi ini, bangsa Indonesia juga dihantui dengan hadirnya gerakan radikalisme atau tindak kekerasan sekelompok oknum tertentu yang mengatasnamakan agama. Kerukunan hidup umat beragama dan antarumat beragama terancam yang ujung-ujungnya juga dapat mengancam kedamaian dan keutuhan NKRI.
"Karena itulah, melalui muzakarah alim ulama itu diharapkan ada pemikiran-pemikiran dan masukan dari para alim ulama demi persatuan, kedamaian dan keutuhan NKRI. Hasil dari diskusi dan pemikiran para alim ulama ini nantinya akan kami jadikan rekomendasi alim ulama Sumut untuk keutuhan NKRI yang akan dibacakan pada acara tablig akbar siang harinya di Lapangan Benteng Medan," ujarnya lagi.
Aulia menambahkan muzakarah alim ulama akan diikuti sekitar 250 peserta, terdiri dari para pimpinan ponpes, tokoh-tokoh ormas Islam, mubaligh dan cendikiawan Islam. Muzakarah diadakan pada Jumat pagi di Hotel Santika, Medan.
"Acara ini kami maksudkan untuk menjaring dan meminta masukan dari para alim ulama terkait situasi politik dan keumatan saat ini," ujar Aulia.
Sementara itu, sekretaris panitia, M. Ikhyar Velayati Harahap menambahkan, acara tablig akbar akan diikuti sekitar 10 ribu jemaah yang berasal dari santri-santri sejumlah Ponpes di Sumut. Selain itu, juga berasal dari jemaah-jemaah majelis taklim di kawasan Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai, Binjai, dan Langkat.
Rencananya, Ustaz Solmed dan Ustaz Fikri Zainuddin dari Jakarta akan hadir dalam acara itu. Hadad Alwi juga akan menghibur mereka dengan lagu-lagu religinya.
