Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet Ditolak Hadir di Palembang

Sejumlah aktivis organisasi kemahasiswaan menyampaikan surat penolakan rencana kehadiran Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet kepada Kepala Polda Sumatera Selatan di Palembang pada Kamis, 30 Agustus 2018.
Sumber :
  • VIVA/Sadam Maulana

VIVA – Rencana kehadiran pengamat politik dan sosial Rocky Gerung bersama aktivis Ratna Sarumpaet ke Palembang, Sumatera Selatan, pada Sabtu, 1 September 2018, ditolak oleh warga setempat.

Makin Panas, Hotman Paris Tantang Rocky Gerung Adu Jotos di Ring Tinju

Diduga kehadiran keduanya sebagai pembicara pada kegiatan forum diskusi Gerakan Selamatkan Indonesia di Hotel The Zuri Transmart itu bersifat provokatif dan mengganggu kondusivitas Sumatera Selatan.

"Kami menolak kegiatan forum diskusi itu karena bersifat provokatif. Kehadiran mereka (Rocky dan Ratna) juga akan menganggu kondusivitas dan keamanan Sumatera Selatan di tengah perhelatan Asian Games," kata Ezra Triandi, aktivis organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, dalam pernyataannya pada Kamis, 30 Agustus 2018.

Hotman Paris Tantang Rocky Gerung Debat Hukum, Bukan Filsafat Kho Ping Hoo

Penolakan yang dilakukan sejumlah organisasi kepemudaan dan organisasi masyarakat atau ormas di Sumatera Selatan tidak hanya lisan, namun disampaikan melalui surat tertulis. Surat penolakan juga sudah diserahkan kepada Kepala Polda Sumatera Selatan, Inspektur Jenderal Polisi Zulkarnain Adinegara.

Berdasarkan data yang diterima Polda, organisasi yang menolak ialah Pemuda Pancasila Kota Palembang, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Sumatera Selatan.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Sikap serupa juga disampaikan Aliansi Mahasiswa Peduli Sumatera Selatan. Mahasiswa gabungan dari sejumlah perguruan tinggi di Sumatera Selatan itu meminta agar kegiatan dibatalkan.

"Kepada saudara Rocky dan Ratna sebagai orang intelektual agar berpikir kembali ketika ingin melakukan kegiatan, apalagi yang bisa menimbulkan hal negatif. Lebih baik agar dibatalkan," kata Ezra.

Sekretaris Pemuda Pancasila Heri Suyanto meminta Polda tidak memberikan izin kegiatan yang dianggap berpotensi mengganggu Asian Games itu. Terlebih lagi kegiatan itu merupakan gerakan #2019GantiPresiden.

"Sumatera Selatan dalam tahapan Asian Games yang sudah kondusif dan tertata dengan baik. Jangan cederai dengan hal bersifat politik karena kegiatan politik ada tempat dan waktunya," kata Heri.

Dia tidak membatasi seseorang untuk menyampaikan aspirasi, namun sekarang ada hal yang lebih penting untuk dijaga bersama, yaitu stabilitas dan keamanan serta ketertiban masyarakat di Sumatera Selatan.

"Selama perhelatan Asian Games ini jangan ada kegiatan bersifat politis. Kami tidak akan melarang dan menentang jika deklarasi ganti presiden dilakukan usai Asian Games. Kami juga meminta agar pihak terkait tidak memberikan izin kepada semua pihak yang hendak menggelar kegiatan berbau politis," kata Heri.  

Zulkarnain Adinegara berjanji bahwa aparatnya akan memastikan mencegah segala bentuk aktivitas yang berpotensi menimbulkan konflik sosial.

"Saat ini sedang berlangsung Asian Games yang membawa nama baik bangsa dan negara. Kalau ada kegiatan politik, alangkah baiknya jika memang ketika sudah pada waktunya, terutama waktu masa kampanye. Saya juga meminta agar OKP dan ormas serta masyarakat tidak mudah terpancing," kata Zulkarnain. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya