Anggur Merah asal China Bikin Resah Jambi, Diduga Berformalin

Satgas pangan provinsi Jambi saat sidak Anggur Merah diduga berformalin dari China.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syarifuddin Nasution

VIVA – Beredarnya buah anggur merah asal China tengah meresahkan para pedagang dan pembeli di Jambi. Pasalnya, menurut pejabat setempat, anggur merah tersebut diduga mengandung formalin, residu pestisida, dan cemaran bakteri.

Meski Cenderung Naik, Satgas Pangan Temukan Harga Bapokting di Sumsel Stabil

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, Amir Hasbi menjelaskan, untuk uji formalin, sampel anggur sudah dikirim ke BPOM Provinsi Jambi dan uji pestisida sedang diteliti oleh pengujian Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi.

Hasil pemeriksaan sampel tersebut akan diperoleh dalam waktu dua hari ke depan. Menurut hasil investigasi yang dilakukan, Rabu 10 Oktober 2018, anggur tersebut didatangkan dari Medan dan asal usul anggur tersebut diimpor dari China oleh sejumlah importir, dengan merek Table Grapes dan Red Grape. 

Awas! Takjil Berbahaya Beredar di Sentra Penjualan, BPOM Temukan Formalin, Rhodamin, dan Boraks

“Apabila hasil pemeriksaan dan pengujian laboratorium sudah diketahui, bila hasilnya positif mengandung formalin, residu pestisida, dan cemaran bakteri tentunya akan membahayakan masyarakat, dan anggur tersebut akan segera ditarik dari peredaran dan tidak boleh diperdagangkan lagi," jelas Amir, Kamis 11 Oktober 2018.

Ia mengungkapkan pihaknya akan segera koordinasi dengan pihak Satgas Pangan Provinsi Jambi, termasuk di dalamnya Reskrimsus Polda Jambi agar dapat dicari pemasok anggur-anggur tersebut dan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Satgas Pangan Polri: Pasar Murah Harus Digencarkan Jelang Lebaran di Kalteng

Abdullah selaku pemasok anggur merah tersebut mengatakan bahwa ia sudah satu bulan ini menjalani bisnis buah anggur merah ini, dan ia hanya menerima lalu dijual kepengeteng yang berjualan buah-buahan. 

"Saya jualan anggur ini sudah satu bulan di Jambi. Kalau anak buah yang menjual ada sebanyak 15 orang menyebar di setiap tepi jalan Jambi," paparnya.

Dia menyebutkan dalam satu bulan sudah menjual kurang lebih empat ton anggur merah, dengan harga jauh lebih murah dari harga anggur lokal, yaitu, buah anggur merah dijual dengan harga mulai dari Rp70 ribu hingga Rp80 ribu, sedangkan anggur merah yang diterimanya dari Medan dan pengirimnya tidak dikenal tersebut dijual dengan harga Rp40 ribu.

“Saya hanya menerima buahnya saja dari sini, dan saya tidak tahu siapa pengirimnya, yang saya tahu cuma asal anggur tersebut dari China,” tegasnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya