Keluarga Korban Lion Air JT 610 Tabur Bunga di Perairan Karawang
- VIVA.co.id / Danar Dono
VIVA – TNI Angkatan Laut menggelar acara doa bersama sekaligus tabur bunga di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, titik jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP. Dalam acara ini TNI AL juga mengajak serta keluarga korban untuk turut serta mendoakan.
Ratusan keluarga korban diangkut menggunakan dua KRI milik TNI AL, yakni KRI Banjarmasin dan KRI Banda Aceh. Terlihat di KRI Banda Aceh keluarga korban diputarkan video dokumentasi proses evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan.
Dalam video tersebut, memperlihatkan detik demi detik proses evakuasi serpihan pesawat Boeing 737 - 8 Max tersebut. Para keluarga menyaksikan video tersebut dengan haru.
Tak sedikit di antara para keluarga yang menitikkan air mata melihat video tersebut. Namun ada juga yang cukup tegar dan terlihat tabah dengan adanya musibah ini.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya Muhammad Syaugi, menegaskan kepada pihak keluarga bahwa tim SAR gabungan akan terus berusaha mencari korban di perairan Tanjung Karawang. Bahkan untuk menyisir para korban, proses evakuasi diperpanjang sampai hari Rabu 7 November 2018.
Syaugi berharap keluarga dapat bersabar dan terus mendukung langkah tim sar gabungan. "Bapak dan ibu bantu doa. Semoga kita kuat," ujarnya
Seperti diketahui, pesawat Lion Air JT 610 jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin pagi, 29 Oktober 2018, beberapa saat setelah take off dari Bandara Soekarno Hatta yang terbang menuju Pangkalpinang, Sumatera. Hilang kontak, pesawat berpenumpang total 189 itu ternyata jatuh ke laut. Pencarian korban masih dilakukan.
Eks Presiden ACT Ahyudin Minta Maaf ke Donatur hingga Ahli Waris Korban Lion Air JT 610
Mantan Presiden yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah. Termasuk donatur, hingga ahli waris korban Lion Air.
