Lima Warga Subulussalam Aceh Meninggal Akibat HIV/AIDS

HIV/AIDS
Sumber :
  • http://asek.us/penderita-hiv-aids-masih-punya-harapan-sembuh/

VIVA – Kurun waktu tiga tahun, lima warga Kota Subulussalam, Aceh, dinyatakan meninggal dunia akibat terserang virus HIV/AIDS. Bahkan, sejak 2016, penderita HIV/AIDS selalu meningkat setiap tahunnya.

Sunat Bisa Turunkan Risiko Penularan HIV

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam, Aceh, mencatat sejak 2016, sudah 24 warga dinyatakan positif mengidap penyakit HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut, lima orang meninggal, sedangkan sisanya 19 orang lagi masih dalam pengobatan intensif.

Direktur RSUD Subulussalam, Sarifin Usman Kombih menjelaskan, sejak 2016, pengidap AIDS lima orang, seorang di antaranya meninggal. Jumlah tersebut meningkat di 2017, pengidapnya capai delapan orang dan tiga meninggal dunia.

Terpopuler: Peneliti Terorisme Cantik yang Tak Takut Mati, Kisah Haru Mantan Transgender 

Sementara itu, tahun ini, ada 11 orang pengidap HIV/AIDS dan seorang telah meninggal. 19 pengidap AIDS hingga saat ini masih mendatangi RSUD setempat untuk berobat.

"20 orang pengidap itu merupakan warga Kota Subulussalam, dua orang Warga Kabupaten Aceh Singkil, dan dua orangnya lagi warga Kabupaten Pakpak, Sumatera Utara," kata Sarifin, saat dikonfirmasi, Selasa 13 November 2018.

Penderita HIV Harus Minum Obat Cegah TBC, Ini Alasannya

Sarifin menjelaskan, AIDS tidak mudah menular seperti yang dikawatirkan masyarakat. Bisa menular, apabila terjadi pertukaran cairan tubuh antara satu dengan yang lainnya yang mengidap HIV.

Pertukaran cairan tubuh itu, lanjutnya, ada tiga yang paling vital di antaranya cairan, darah, dan melalui air susu ibu hanya ditularkan kalau cairan tubuh seseorang HIV positif masuk ke dalam aliran darah orang lain.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Subulussalam, Masyuri mengaku sampai saat ini, pihaknya baru mencatat lima orang warga Subulussalam yang positif mengidap AIDS. Dari jumlah tersebut, empat orang sudah meninggal dunia dan seorang masih dalam pengobatan dan pengawasan pihaknya.

"Terkait jumlah, bisa saja warga dari luar Kota Subulussalam datang berobat terinfeksi HIV/AIDS. Kalau data dari kami, warga Kota Subulussalam yang positif HIV, baru lima orang dan empat orang meninggal dunia dan seorang masih hidup sampai saat ini," ujarnya.

Untuk mengantisipasi beredarnya penyakit HIV/AIDS, pihaknya telah turun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat hingga pelosok Subulussalam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya