- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA – Nahdlatul Ulama mengungkap bahwa Alquran telah memperingatkan tentang bahaya hoax atau kabar bohong bagi masyarakat sejak kitab suci umat Muslim itu diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad 14 abad lampau.
Ketua Umum NU Said Aqil Siroj menyampaikan, peringatan itu tercantum dalam surat ke-68 Alquran, yaitu al-Qalam. "Alquran sudah wanti-wanti, warning; jangan mendengarkan, terpengaruh berita bohong, adu-domba," ujar Said usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 10 Januari 2019.
Menurut Said, firman Allah itu relevan dengan masa kini, termasuk saat bangsa Indonesia juga dihadapkan kepada berseliwerannya hoaks menjelang pemilu 2019. Surat al-Qalam tak hanya membahas hoax atau fitnah dan semacamnya, melainkan juga ujaran kebencian yang dapat memecah-belah umat.
Persoalan hoax menjelang pemilu juga menjadi salah satu materi pembahasan antara petinggi NU dan JK dalam pertemuan itu. JK berharap NU sebagai salah satu organisasi masyarakat Islam terbesar turut mencegah hoax yang menyebabkan masyarakat terprovokasi. NU harus tetap menjadi faktor dalam mengawal persatuan dan kesatuan.
Siroj menekankan, NU telah memutuskan bahwa hoax sebagai hal yang haram. Alternatif strategi yang bisa diambil adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehingga memiliki tingkat pendidikan dan ekonomi yang lebih baik.
Meningkatnya kualitas hidup itu diyakini turut meningkatkan literasi informasi yang berdampak pada makin cerdasnya masyarakat menyaring arus informasi yang deras. "Kalau kelas menengahnya kuat, saya kira hoax enggak akan laku," ujar Said.