Taruna ATKP Tewas, Sang Ayah: Saya Bayar Rp21 Juta Tiap Semester

Tersangka kasus penganiayaan taruna ATKP Makassar - (VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Yasir (Makassar)

VIVA – Pelda Daniel, ayah dari Aldama Putra, taruna Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar sangat menyesali kematian anaknya. Pihak kampus dianggapnya lalai dalam menjaga para siswanya.

Gempar, Seorang Pria Tewas Ditikam di Dekat Kandang Tottenham Hotspur

Bahkan, Daniel mengungkapkan dirinya berkorban besar untuk menyekolahkan anaknya. Tak sedikit, ia mengaku setiap semester membayar Rp21 juta untuk biaya perkuliahan Aldama.

"Saya habis-habisan sekolahkan Aldama, tapi hanya begini jadinya anak saya. Uang masuk yang saya bayar kemarin Rp21 juta, itu masuk uang semester," keluhnya.

Tempat Latihan Manchester United Jadi Lokasi Investigasi Pembunuhan

Ia menceritakan, lulusnya Aldama di ATKP Makassar melalui jalur reguler menjadi suatu kebanggaan. Meskipun ia tahu harus siap dengan mengeluarkan biaya yang mahal. Namun, bukannya melihat anaknya lulus, melainkan meninggal akibat diduga dianiaya oleh seniornya di dalam kampus.

Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), Novyanto Widadi yang hadir di rumah duka Aldama membenarkan jika biaya di ATKP memang tak murah. Sebab, kata dia, taruna diasramakan dan harus membayar uang makan dan sebagainya.

Nikita Mirzani Buka Suara Terkait Klarifikasi Kekasih Lolly, Vadel Badjideh

"Kita menerapkan SPP sistem setiap semester. Mengapa isunya sekolah-sekolah Kemenhub itu mahal. Sebenarnya itu tidak mahal, karena mereka membayar uang makan, uang pakaian, uang mes dan biaya pendidikan, dan itu diatur melalui peraturan menkeu," tutur Novyanto, Rabu, 6 Februari 2019.

Ada tiga jalur penerimaan taruna di ATKP Makassar, yakni pola pembibitan (Polbit), reguler, dan jalur mandiri. Biaya per semester beragam sesuai dengan jurusan, mulai dari Rp10 juta hingga lebih dari Rp30 juta.

"Jalur Polbit itu paling murah, karena dia hanya membayar baju dan makanan. Selain itu, pendidikan ditanggung negara," kata Novyanto.

Biaya tersebut sesuai dengan PP 15 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Perhubungan untuk Non Subsidi dari Pemerintah. 

Selain itu, para taruna dikenakan biaya makan sehari-hari untuk setiap bulan berkisar Rp1.050.000, dan biaya laundry Rp70.000 per bulan untuk 15 kali cuci hanya untuk pakaian PDH, olahraga, dan seprei.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya