Logo BBC

Agni, Korban Kekerasan Seksual di UGM Angkat Bicara: Aku Enggak Nyerah

- BBC
- BBC
Sumber :
  • bbc

Kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi pada Agni (bukan nama sebenarnya) lebih dari 18 bulan lalu dinyatakan selesai oleh Universitas Gajah Mada dengan `kesepakatan damai`, tapi Agni belum habis tenaga mencari keadilan.

"Aku enggak nyerah, aku enggak padam," katanya.

Agni, mahasiswi yang mengalami dugaan pelecehan seksual ketika menjalani kuliah kerja nyata, untuk pertama kalinya memberikan tanggapan terkait `kesepakatan damai` UGM untuk menyelesaikan kasusnya.

Setelah proses panjang, Senin (4/2) lalu, Rektorat UGM mempertemukan Agni dengan terduga pelaku berinisial HS untuk menandatangani kesepakatan penyelesaian melalui jalur non-litigasi atau secara internal UGM.

Dalam pertemuan itu HS mengakui tindakannya adalah sebuah kesalahan dan memohon maaf kepada Agni atas peristiwa yang terjadi Juni 2017 lalu.

"Para pihak dengan kesungguhan hati, ikhlas, lapang dada dan bersepakat memilih penyelesaian secara non-litigasi atau internal UGM. [...] Dengan begitu, kami menyatakan perkara ini sudah selesai," klaim Rektor UGM Panut Mulyono.

Tapi bagi Agni dan pihak-pihak yang mendampinginya, kasus ini masih menyisakan berbagai ganjalan. Agni dalam pernyataan yang diterima oleh Jakarta Post, mengaku merasa kalah karena UGM tidak tegas menyatakan kasusnya adalah kekerasan seksual.

Tuntutan awal agar HS di- drop out dari kampus juga tidak terpenuhi.

Dia mengatakan `menandatangani kesepakatan` adalah sebuah "pilihan yang minim risiko" karena ada kekhawatiran bahwa dirinya dan pers kampus Balairung (yang terkait kasus ini) "bisa dikriminalisasi".

"Jadi tidak apa-apa aku tanda tangan form kesepakatan menyatakan perkara ini selesai, tidak apa-apa UGM tidak mengeluarkan sanksi DO dan tidak menyatakan tegas kalau yang terjadi kekerasan seksual. Pasti akan tetap ada evaluasi, entah dari publik atau siapa pun itu," katanya.