Kunjungi Palu, Airlangga Monitor Percepatan Pemulihan Pasca Bencana

Menperin Airlangga Hartarto saat di Palu, Sulawesi Tengah.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengunjungi korban gempa di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis, 28 Maret 2019. Airlangga menegaskan kedatangannya untuk memantau perkembangan pasca gempa, tsunami, dan likuifasi yang terjadi pada akhir September 2018 lalu.

Asia Business Council, Menko Airlangga Yakinkan Komitmen Indonesia Mempercepat Pembangunan Ekonomi

Dia menekankan pihak pemerintah berupaya aktif mendorong kegiatan percepatan dan pemulihan perekomian di daerah terdampak bencana di Sulteng.

"Aktif mendorong kegiatan percepatan pemulihan perekonomian pascabencana di daerah terdampak di Sulteng. Upaya tersebut termasuk menggiatkan kembali aktivitas industri dan mengembangkan pemberdayaan lokal yang ditargetkan berdampak positif bagi korban dan masyarakat," kata Airlangga, yang dikutip dari keterangan resminya.

Soal Konflik Israel-Iran, Airlangga Cermati Dampak ke Sektor Logistik Minyak Mentah Dunia

Airlangga yang mewakili pemerintah menekankan harapannya agar masyarakat Sulteng yang menjadi korban gempa bisa bangkit. Harapan ini terutama bagi pelaku kegiatan Industri Kecil Menengah (IKM).

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Golkar itu menyempatkan hadir dalam rangka revitalisasi kegiatan industri pascabencana di Jodjokodi Convention Center, Palu. Airlangga menyebut sejumlah upaya sudah dilakukan untuk memulihkan sektor IKM seperti menyelenggarakan program pelatihan mekanik sepeda motor kepada korban terdampak bencana.

Airlangga Percaya Diri Dipilih Lagi secara Aklamasi di Munas Golkar

"Enam bulan lalu saat saya ke Palu pascabencana, saya masih ingat waktu itu Ibu Ema (salah satu pelaku IKM) dan pelaku IKM lainnya di rumah coklat menangis dan meminta bantuan," ujar Airlangga.

Selain itu, pihak Kementerian Perindustrian juga memberikan bantuan modal usaha sampai pembangunan rumah produksi IKM di sejumlah lokasi hunian sementara (huntara) di Palu, Sigi dan Donggala. Lalu, ada juga upaya lain dengan memberikan bantuan lima unit Alat Mekanik Multiguna Pedesaan (AMMDes) yang dilengkapi aplikasi penjernih air.

"Respons masyarakat terhadap alat tersebut sangat baik dan berguna bagi mereka yang kekurangan air bersih dan berada di lokasi pengungsian," ujarnya.

Gempa dan tsunami di Sulteng terjadi pada 28 September 2018 lalu. Gempa tektonik berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang pada pukul 17.02. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa itu berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala.

Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  per 21 Oktober 2018, setidaknya jumlah korban meninggal mencapai 2.113 orang. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya