Sungai Citarum Meluap, Akses Kabupaten Bandung Masih Terputus

Kepadatan arus lalu lintas akibat luapan air sungai Citarum di Baleendah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Akses lalu lintas dan pemukiman di Kecamatan Baleendah, Dayeuh Kolot dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat masih tergenang akibat luapan Sungai Citarum. 

Ajak Masyarakat Tepi Sungai Citarum Kelola Sampah, Kolabs Yayasan Bening Saguling dan BRI Peduli

Luapan yang diakibatkan hujan pada Rabu, 2 April 2019 malam itu, juga mengharuskan sebagian warga di tiga Kecamatan mengungsi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat, 37.731 jiwa mengalami kerugian materi. Tercatat, luapan air di Kecamatan Baleendah telah merugikan 21.606 jiwa, di Kecamatan Dayeuh Kolot sebanyak 9.015 jiwa dan Kecamatan Bojongsoang mencapai 7.110 jiwa.

Sungai Citarum Indonesia Masuk 5 Besar Sungai Terkotor di Dunia

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Sudrajat menjelaskan, sebagian warga yang terdampak memilih mengungsi di posko terdekat. 

Di Dayeuh Kolot, sebagian warga terdampak mengungsi di Aula Kantor Desa Dayeuh Kolot, Kantor RW, Masjid As Shopia, Masjid Falah, Masjid Al Hilmi. “Jumlah pengungsi di Dayeuh Kolot sebanyak 345 orang,” ujar Sudrajat, Jumat, 5 April 2019.

Lagi Cuci Daging Hewan Kurban, Gugun Hanyut Tenggelam Terseret Arus Sungai Citarum

Sebagian warga terdampak banjir di Kecamatan Baleendah mengungsi di Gedung Inkanas sebanyak 292 orang. Sedangkan di Bojongsoang, sebagian warga yang terdampak memilih mengungsi untuk sementara di Gedung Tanggo dan Balai RW Cijagra sebanyak 289 orang.

Sudrajat menerangkan, penanganan evakuasi warga terdampak masih dilakukan. Hal itu mengingat ketinggian air di tiga kecamatan itu, terutama di Dayeuh Kolot, ada yang mencapai 2,2 meter di RW 14 Babakan Leuwi Bandung. 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya