Pascabanjir dan Longsor di Bengkulu, 30 Orang Meninggal Dunia

Banjir landa Bengkulu, Minggu, 28 April 2019.
Sumber :
  • BNPB.

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan data terbaru terkait jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di Bengkulu, sebanyak 30 orang. Jumlah korban tertinggi dari Kabupaten Bengkulu sebanyak 24 orang.

BNPB Turun Langsung Tangani 9 Wilayah di Jateng Berstatus Tanggap Darurat Bencana

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan selain 30 korban meninggal, masih terdapat enam orang hilang. Kata dia, Tim SAR gabungan yang dikoordinir Basarnas saat ini memfokuskan pencarian korban hilang di Desa Talang Boseng, Susup dan Kelindang.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu mengidentifikasi 6 korban hilang sebagai berikut, Tumini (60), Heri Hartanto, Halidin (45), Kanelo (1,6), Yananan dan seorang anak. Bencana ini juga menyebabkan 2 orang luka berat dan 2 lainnya luka ringan," kata Sutopo dalam keterangannya, Rabu, 1 Mei 2019.

Sepekan Terjadi 30 Bencana Besar di Jateng, Pj Gubernur: Percepat Penutupan Tanggul

Dia menambahkan, BPBD Provinsi Bengkulu hingga hari ini masih melakukan upaya penanganan darurat seperti pelayanan kesehatan dan distribusi logistik untuk para pengungsi. Para pengungsi tersebar di sejumlah titik pengungsian, yaitu di Kecamatan Air Napal sejumlah 200 jiwa dan Kecamatan Bang Haji di Desa Genting dengan 417 jiwa.

"BPBD dan dinas terkait terus memberikan pelayanan pengungsi di kecamatan tersebut," ujarnya.

2 Santriwati Ditemukan Meninggal Usai Hanyut Diterjang Banjir Grobogan

Kerugian Pascabanjir dan Longsor

Sutopo menjelaskan, selain menyebabkan puluhan orang meninggal dunia dan enam orang hilang, bencana ini juga menyebabkan 554 unit rumah rusak berat (RB), 160 unit rumah rusak sedang (RS), dan 511 rumah rusak ringan (RR).

Sedangkan, fasilitas pendidikan di seluruh wilayah Bengkulu yang ikut terdampak sebanyak 7 sekolah rusak berat, 1 sekolah rusak ringan, serta 7 sekolah terendam lumpur.

"Kerusakan fasilitas pendidikan terbanyak berada di Kabupaten Bengkulu Tengah, 4 rusak berat, 1 rusak ringan dan 4 terendam, sedangkan di Kaur, 3 rusak berat, dan di Kota Bengkulu 3 terendam," ujarnya.

Untuk sektor peternakan, lanjut Sutopo, sejumlah hewan ternak warga seperti sapi, kerbau, kambing, domba, ayam dan itik juga banyak yang mati. Adapun BPBD Provinsi Bengkulu mencatat jumlah hewan ternak yang mati mencapai 857 ekor.

"Wilayah paling terdampak untuk sektor peternakan berada di Bengkulu Utara dengan total ternak 320 ekor," ujarnya

Selain itu, lanjut Sutopo, banjir dan longsor juga telah merusak 3.000 hektar lahan pertanian warga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya