Kapolri Ungkap Identitas Kelompok Perusuh Berbaju Hitam saat May Day

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

VIVA – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan identitas kelompok berbaju hitam yang membuat ricuh aksi May Day di beberapa kota. Menurut Tito, kelompok tersebut merupakan kelompok anarcho-syndicalism.

Ini Keluhan dan Permintaan Buruh Salatiga ke Ganjar

"Saya mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan buruh karena aksi May Day seluruh Indonesia relatif aman. Tapi ada satu kelompok namanya anarcho-syndicalism, dengan simbol huruf A," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Mei 2019.

Tito menjelaskan kelompok anarcho-syndicalism bukan kelompok fenomena lokal namun fenomena internasional. Kelompok ini, kata Tito, memberikan doktrin agar pekerja jangan mau diatur.

French Police Arrest 540 People in May Day Protest

Kelompok ini sudah lama berkembang di seluruh dunia. Seperti di Rusia, Eropa, Amerika Selatan, termasuk di Asia. Di Indonesia, lanjut Tito, kelompok ini baru berkembang beberapa tahun belakangan ini.

"Di Indonesia baru berkembang beberapa tahun ini. Kita lihat mereka tahun lalu ada di Jogja, ada di Bandung, sekarang ada di Surabaya, ada di Jakarta. Mereka sayangnya melakukan kekerasan aksi vandalisme dengan coret-coret simbol 'A', ada yang merusak pagar, jalan," ujar mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.

Pemerintah Tangerang Gelar Pertandingan Bola Lawan 35 Serikat Buruh

Tito menegaskan pihaknya telah menindak tegas kelompok ini dan telah memerintahkan jajarannya memetakan kelompok anarcho-syndicalism di Tanah Air.

"Polri menghadapi situasi itu kita pasti tindak tegas. Saya sudah perintahkan untuk melakukan pemetaan kelompoknya dan melakukan pembinaan kepada mereka," ucap Tito.

Sebelumnya, sejumlah pemuda diamankan polisi lantaran dianggap mengganggu jalannya May Day. Kelompok berbaju hitam itu melakukan aksi vandalisme, salah satunya di SLB C, Jalan Singaperbangsa. 

Kehadiran mereka sempat dibubarkan polisi. Aksi kejar-kejaran pun terjadi. Para pemuda yang diamankan langsung digiring ke Mapolrestabes Bandung. Rambut mereka digunduli.

Tak hanya di Bandung, kelompok ini juga membuat kerusuhan saat perayaan May Day di Surabaya, Makasar dan Jakarta. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya