Diduga Teroris, Ketua RT Kampung Lempongsari Semarang Ditangkap Densus

Rumah terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di kampung Lempongsari, Semarang
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Warga kampung Lempongsari, kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang dikagetkan dengan penangkapan warganya oleh Densus 88 Antiteror pada Selasa, 14 Mei 2019 dini hari. Terduga teroris ditangkap tak lain adalah salah satu ketua RT setempat yang diketahui bernama Taufik Teguh Prasetyo.

BNPT: 148 Teroris Ditangkap Sepanjang Tahun 2023, Didominasi JI dan JAD

Informasi yang dihimpun, Taufik ditangkap sekitar pukul 03.30 WIB. Pria 45 tahun yang tinggal di Jalan Lempongsari II Nomor 516 itu rupanya masih merupakan tetangga sekampung Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Penangkapan senyap tim Densus pun dibenarkan salah seorang keponakan Taufik, yakni Firma. Menurut informasi yang diterima, pamannya ditangkap polisi usai membeli obat di apotek. Kejadian itu diakuinya membuat syok seluruh keluarganya.

5 Fakta Penangkapan Teroris di Bekasi yang Merupakan Karyawan PT KAI

"Om Taufik awalnya pergi beli obat buat istrinya. Tapi, karena enggak pulang-pulang kita jadinya khawatir, " kata Firma, Rabu, 15 Mei 2019.

Karena Taufik tak kunjung pulang, keluarga sempat khawatir. Hingga saat siang hari pukul 11.00 WIB, lanjut Firma, ada sekumpulan orang yang datang ke rumahnya mengabarkan penangkapan itu.

Sempat Baku Tembak, Total 6 Tersangka Teroris Ditangkap Densus 88 di Lampung

"Mereka mengendarai Toyota Innova, baru dikasih tahu kalau paman ditangkap," ujarnya.

Ia dan seluruh keluarga besar mengaku tak percaya jika Taufik ditangkap karena diduga terlibat kasus terorisme. Apalagi selama ini, Taufik dikenal tidak aneh-aneh. Saban hari ia bekerja sebagai pelatih bela diri di SDIT Hidayatullah. Selain itu, Taufik juga dikenal sebagai Ketua RT 003/RW 001 Lempongsari yang sangat aktif kegiatan bersama warga. 

"Kalau malam beliau juga mengajar ngaji dan mengisi tausiyah di masjid dekat gang sini. Om juga tak pernah keluar kota. Tidak percaya kalau terlibat terorisme," tuturnya.

Tri Puguh, salah seorang tetangga Taufik juga mengaku kaget terkait penangkapan warga yang tak lain ketua RT-nya tersebut. Menurutnya tak ada gelagat mencurigakan keluarga Taufik selama ini, karena keluarga bekerja sebagai tukang jahit.

"Warga di sini masih enggak percaya kalau dia ditangkap Densus karena kasus teroris. Sebagai ketua RT, figurnya sangat baik dan menonjol di tengah masyarakat. Istilahnya grapyak (suka bergaul) kalau bertemu sama warga di jalan," ujar Puguh.

Sudah diamankan delapan tersangka

Terpisah, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat dikonfirmasi wartawan mengaku dirinya telah mendapatkan informasi penangkapan warganya yang tak lain ketua RT di kampungnya. Hendi bahkan sempat kaget dengan berita tersebut.

"Kaget sekali. Ada yang memberi info, di gang sebelah rumah saya ada penangkapan terduga teroris. Setahu saya Lempongsari ini warganya rukun dan kompak, " kata Hendrar.  

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel, pada Selasa, 14 Mei 2019 kemarin, mengungkapkan jika tim Densus 88 mengamankan 8 tersangka terduga teroris di wilayahnya. Meliputi Grobogan, Kudus, Sragen, dan Magelang.

"Saat ini para tersangka masih dalam pemeriksaan dan pengembangan selama tujuh hari untuk menentukan apakah yang bersangkutan terbukti atau tidak," kata Rycko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya