VIVA – Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur datang ke Lantai II Pasar Besar Kota Malang, tempat seorang wanita menjadi korban mutilasi oleh Sugeng (49 tahun). Tujuan tim Labfor adalah untuk mencocokkan data.
Adapun data yang bakal dicocokkan adalah tentang kondisi korban mutilasi, data yang ada di lokasi, serta pengakuan dari pelaku. Olah tempat kejadian perkara ini menghadirkan Sugeng. Dia diminta untuk menunjukkan lokasi pasti tempat melakukan mutilasi dan membuang potongan-potongan tubuh korban.
"Masih olah TKP belum ke arah rekonstruksi. Kami cocokkan data dari keterangan pelaku dengan di lokasi. Karena fokus kami saat ini mengungkap kematian korban," kata Kapolres Malang Kota, Ajun Komisaris Besar Polisi Asfuri, Kamis, 16 Mei 2019.
Asfuri mengatakan saat ini pengambilan keterangan masih sebatas pengakuan pelaku. Polisi masih mencari bukti dan penyebab kematian korban hingga berujung mutilasi. Apalagi ada hal-hal yang janggal berdasarkan pengakuan pelaku.
Beberapa hal yang janggal adalah pelaku mengaku tak kenal identitas korban. Pelaku mengaku melakukan mutilasi setelah korban meninggal dunia karena penyakit pada bagian kelamin. Kejanggalan lainnya adalah pelaku mengaku memotong tubuh korban hanya bermodal gunting besar.
Asfuri mengungkapkan, hasil autopsi yang dilakukan kepolisian bersama dokter ahli forensik Rumah Sakit Saiful Anwar juga bakal menjadi petunjuk dalam kasus ini. Saat ini kendala utama adalah kondisi tubuh yang sudah hancur. Namun, kehadiran tim Labfor Polda Jatim bakal membantu mengungkap misteri kematian korban.
"Saat ini kan keterangan hanya dari terduga pelaku. Tapi pembuktiannya dari hasil autopsi dan olah TKP. Saat ini kami belum bisa menyimpulkan, tunggu hasil autopsi keluar," tutur Asfuri. (ase)
Fakta Baru Kesadisan James yang Mutilasi Istrinya saat Korban Masih Hidup
James Lodewijk sebagai pelaku tunggal dalam kasus pembunuhan istrinya. Dalam rekonstruksi, James memperagakan 7 kelompok adegan pembunuhan dan mutilasi sang istri.
