Waspada Cacar Monyet, 2 Thermoscanner Dipasang di Bandara Adisutjipto

Bandara Adisutjipto.
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Yogyakarta melakukan pemantauan dan antisipasi terhadap virus cacar monyet yang terjadi di Singapura. Antisipasi dilakukan supaya virus cacar monyet ini tak masuk ke Yogyakarta lewat Bandara Internasional Adisutjipto.

11 Warga Jakarta Barat Terpapar Cacar Monyet

Kepala KKP Yogyakarta, Agus Syah mengatakan, jika pihaknya langsung melakukan langkah antisipasi usai merebaknya isu cacar monyet belakangan ini. Langkah antisipasi dilakukan dengan memasang dua unit thermoscanner di terminal kedatangan penumpang internasional.

Thermoscanner, kata Agus dipakai untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang yang datang dari Singapura. Agus mengungkapkan, di Bandara Internasional Yogyakarta ada penerbangan langsung dari Singapura.

KALEIDOSKOP 2023: Perjalanan Kasus Cacar Monyet di Indonesia

"Kita sudah menyiapkan thermoscanner dua unit di kedatangan internasional. Sehingga kita bisa memantau orang-orang yang datang ketika suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius," ujar Agus, Jumat, 17 Mei 2019.

Agus menjelaskan, seandainya saat dilakukan deteksi suhu tubuh ada penumpang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat maka akan dilakukan tindak lanjut. Tindaklanjut ini dilakukan dengan cara wawancara maupun observasi terhadap penumpang yang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat.

411 Orang Telah Disuntik Vaksin Kedua Cacar Monyet di Jakarta

"Ketika suhu tubuhnya di atas 38 derajat kita follow-up. Kita wawancarai, kita tanya apakah pernah kontak dengan yang penderita (cacar monyet). Kita observasi di sana. Kalau kita curigai terkena monkeypox (cacar monyet), kita rujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut," ucap Agus.

Agus menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum menemukan penumpang yang dicurigai terkena cacar monyet. Meski demikian, pihak KKP tetap akan melakukan pemeriksaan terhadap para penumpang internasional.

"Sampai saat ini Alhamdulillah tidak ada temuan di lapangan. Jadi artinya aman-aman saja. Kita juga berdoa sama-sama bahwa penyakit tersebut cukup bisa diisolasi di Singapura sehingga tidak menyebar ke tempat lain." (mus) 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya