Ganjar Pranowo Geber Motor Cek Jalur Mudik Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo naik motor mengecek jalur mudik
Sumber :

VIVA – 

Mendagri: Mahalnya Mahar Pilkada Picu Korupsi di Daerah

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mulai melakukan pengecekan jalur mudik di wilayahnya, Sabtu, 18 Mei 2019. Dengan menggeber kendaraan roda dua, Ganjar menjelajah jalur alternatif Semarang-Magelang via Kopeng Salatiga.

Ganjar berkeliling untuk melihat kondisi jalur alternatif yang memang disiapkan bagi para pemudik itu. Berangkat dari kediaman di Puri Gedeh pada pukul 14.30 WIB, ia dan rombongan Semarang-Kabupaten Semarang, Salatiga-Kopeng hingga tembus Magelang. 

Belum Terapkan New Normal di Jateng, Ganjar Ungkap Alasannya

"Jalur alternatif tadi lumayan bagus, meskipun memang masih ada perbaikan kecil di sejumlah titik, namun yang jelas jalur ini sudah siap dilalui pemudik," kata Ganjar.

Di jalur alternatif itu lanjut dia, sejumlah rambu sudah dipasang. Selain itu, penerangan juga cukup dan pemasangan mata kucing juga dilakukan di jalur-jalur darurat. Ia berharap jalur alternatif tersebut menjadi pilihan pemudik jika nantinya terjadi kemacetan di jalur utama.

Ucapan Lebaran Petugas Medis di APD 'Serang' Hati Ganjar Pranowo

Secara umum, Ganjar optimistis semua jalur alternatif di Jawa Tengah sudah siap untuk dilewati pemudik. Bupati/Wali Kota di 35 daerah juga telah diperintahkan untuk melakukan persiapan serta perbaikan seluruh jalur alternatif yang ada.

"Apabila ada lobang-lobang kecil, saya perintahkan ditambal dulu. Kalau ada jalan yang melintas di daerah darurat dan membutuhkan penerangan, saya perintahkan dipasang penerangan portable," katanya.

Selain itu, pemprov Jateng juga telah berkomitmen memerintahkan semua rekanan untuk menghentikan semua pekerjaan perbaikan jalan pada H-10 lebaran nanti. "Sebelum H-10, saya minta dilakukan percepatan-percepatan," tegasnya.

Tak hanya jalur alternatif, para pemerintah daerah lanjut Ganjar juga diminta mengantisipasi titik-titik kemacetan jalan. Sejumlah tikungan, pasar kaget, antrean di SPBU harus diatur untuk menghindari penumpukan kendaraan.

"Selain itu, sejumlah pintu-pintu keluar tol juga harus mendapat perhatian, mengingat dengan adanya tol ini, diprediksikan mayoritas pemudik akan menggunakan jalur tol itu," imbuh Ganjar.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Satriyo Hidayat mengatakan, sejumlah jalur alternatif itu lanjut dia sudah disiapkan dengan baik. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan penyelenggara jalan tol untuk penambahan rambu-rambu jalan. 

Rambu-rambu yang biasanya hanya bertulis umum, akan ditambahi informasi jalur alternatif yang dapat dilalui.

"Misalnya di exit tol Pemalang, di bawahnya dituliskan Randudongkal, Belik, Purbalingga, Purwokerto. Jadi pemudik yang hendak menuju arah Purwokerto memiliki pilihan untuk menghindari titik-titik kemacetan," tuturnya.

Pemudik Meningkat

Jumlah pemudik lebaran tahun 2019 ini diprediksi meningkat 16 persen dari tahun sebelumnya dengan prediksi sekitar 8,6 juta pemudik. Puncak arus mudik tahun ini diprediksi terjadi pada H-5 atau pada hari Jumat, 31 Mei 2019.

Dari jumlah itu, sebanyak 5,6 juta adalah pemudik menggunakan mobil pribadi. Diprediksikan pengguna mobil pribadi akan memilih jalur tol dibanding jalur pantura.

"Dari 5,6 juta mobil itu, diprediksikan akan menggunakan jalan tol sebanyak 40 persen. Ini data dari Litbang Kementerian Perhubungan, sehingga harus dilakukan antisipasi," katanya.

Selain mengantisipasi kemacetan di pintu-pintu tol dan exit tol, berbagai upaya dilakukan untuk mendukung kelancaran pemudik yang melintas melalui jalan tol tahun ini. Salah satunya adalah dengan penyediaan tempat pengisian bahan bakar yang tersebar di sepanjang jalur tol itu.

"Pada arus balik tahun ini, di ruas tol Jateng sudah tersedia sembilan kios BBM, dua SPBU permanen dan satu SPBU modular. Diharapkan dengan keberadaan pengisian BBM itu, pemudik tidak sampai kehabisan bahan bakar di jalanan," kata dia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya