Peringati Nuzulul Quran, Jokowi Minta Tahan Ego Kelompok

Presiden Joko Widodo memperingati Nuzulul Quran tahun 1440 Hijriyah/2019 Masehi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fikri Halim

VIVA – Presiden Joko Widodo memperingati Nuzulul Quran tahun 1440 Hijriyah/2019 Masehi tingkat nasional di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2019 malam. 

Dianggap Bukan Lagi Kader PDIP, Zulhas: Rumah Pak Jokowi dan Gibran Namanya PAN

Dalam sambutannya, Jokowi berpesan bahwa peringatan Nuzulul Quran ini memiliki makna yang berlipat ganda bagi bangsa dan negara. Tidak hanya meningkatkan pemahaman keagamaan, lanjut dia, namun juga mengamalkan persatuan bangsa sebagai bagian dari iman. 

"Melalui peringatan Nuzulul Quran ini kita menggali banyak inspirasi untuk meneguhkan persatuan bangsa, untuk menahan ego kelompok, ego golongan dan perkuat semangat kebangsaan," kata Jokowi, Selasa, 21 Mei 2019. 

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Jokowi juga mengatakan bahwa Nuzulul Quran ini juga mengingatkan manusia untuk meneguhkan komitmennya di muka bumi. Sesuai ajaran Alquran, manusia bertugas untuk menciptakan kebaikan dan tidak membuat kerusakan di muka bumi. 

"Melalui peringatan Nuzulul Quran, kita teguhkan komitmen manusia di muka bumi untuk menciptakan kebaikan dan tidak membuat kerusakan," ujarnya. 

MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Jokowi Ajak Semua Bersatu Bangun Bangsa dan Hadapi Geopolitik

Selain itu, Jokowi mengatakan, manusia perlu diingatkan untuk membangun tatanan sosial yang rukun, damai dan meningkatkan kesejahteraan. Apalagi, kata Jokowi, Indonesia adalah bangsa yang besar, negara besar yang dibangun atas banyak suku dan agama yang berbeda-beda. 

Dia melanjutkan, perjalanan sejarah selalu menguji kemampuan Indonesia dalam menjaga persatuan, persaudaraan, kerukunan dan keberagaman. Melalui dinamika sejarah itu pula timbul kekuatan akan rasa persatuan sebagai bangsa. 

"Namun dinamika kehidupan kadang menggoyang kekokohan Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, kita harus terus menerus cari inspirasi dan teguhkan langkah untuk perkokoh persaudaraan, persatuan, dan kerukunan," kata dia. 

Dia menambahkan, "Inspirasi itu dari nilai mulia setiap suku bangsa, inspirasi setiap sejarah bangsa, dan panduan dari Alquran dan kisah-kisah Rasul."  

Acara ini dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja, dan sejumlah pimpinan  lembaga tinggi negara

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya