Curiga Anaknya Jadi Korban, Seorang Ayah Datangi RSUD Tarakan

Saroh (65), mencari anaknya yang hilang di tengah kerusuhan di Jakarta.
Sumber :
  • VIVA/ Fajar Ginanjar Mukti.

VIVA - Saroh (65), seorang warga Kembangan, Jakarta Barat, mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat. Saroh yang ditemani salah satu putranya, Muhidin, mencari keberadaan Dian Mashur (20), putra bungsunya yang ia curigai menjadi salah satu korban kerusuhan 21-22 Mei 2019.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

"Mau cari anak saya, Dian Mashur, umurnya 20-an," ujar Saroh di lobi IGD RSUD Tarakan, Kamis, 23 Mei 2019.

Saroh menyampaikan Dian bekerja di tempat persewaan alat kemping. Dian yang memiliki kebiasaan juga untuk menghadiri pengajian, meminta izin untuk hadir di sebuah pengajian juga pada Rabu pagi, 22 Mei 2019, saat kerusuhan di sejumlah titik di Jakarta sedang mencapai puncaknya.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

"Dia dari rumahnya itu bilang mau berangkat ngaji, ke pengajian," ujar Saroh.

Saroh juga mengemukakan setelah 24 jam lebih hingga Kamis siang, keluarga masih belum mengetahui keberadaan Dian. Sementara, informasi terakhir berupa pesan WhatsApp ke salah satu temannya, menyebut bahwa Dian sedang berada di Petamburan, salah satu titik kerusuhan, pada Rabu, pukul 10.00 WIB.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

"Lokasi dia di Petamburan. Kabar terakhir itu seperti itu jam 10.00 WIB kemarin. Setelah itu, langsung tidak bisa dihubungi. Nomornya semua mati," ujar Saroh.

Saroh mengungkapkan Dian pergi bersama salah satu temannya yang saat ini juga menjadi tidak bisa dihubungi. Saroh mengaku khawatir atas keberadaan Dian. Jika Dian tidak ditemukan sebagai salah satu korban yang dirawat di RSUD Tarakan, Saroh akan mengunjungi beberapa rumah sakit lain, seperti RS Pelni.

Saroh juga mengaku belum mengecek kemungkinan Dian malah menjadi salah satu peserta unjuk rasa yang diamankan Polda Metro Jaya di Markas Polda Metro Jaya.

"Saya belum ke sana (Polda)," ujar Saroh.

Sejauh ini, RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, telah menerima 168 korban akibat kerusuhan 21 sampai 22 Mei 2019 pada Kamis pagi, 23 Mei 2019. Berdasarkan data RS milik Pemerintah Provinsi DKI itu, tiga orang juga meninggal dunia. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya