- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA – Direktur Utama nonaktif PT PLN, Sofyan Basir mengeluh sakit dan meminta penyidik KPK menghentikan pemeriksaannya untuk hari ini. Sofyan diperiksa dalam kapasitas sebagai tersangka suap PLTU Riau-1.
"Tadi hanya empat pertanyaan kemudian beliau minta dihentikan karena meriang, meriang mungkin kurang tidur atau masih agak stres lah, masih perlu adaptasi di Rutan," kata Pengacara Sofyan, Soesilo Aribowo ditanyai awak media di kantor KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa 28 Mei 2019.
Dengan demikian, Soesilo menegaskan bahwa kliennya belum sempat diperiksa intensif pada hari ini. Meski sudah diberi obat, tapi Sofyan tetap tak dapat melanjutkan pemeriksaannya.
"Jadi sebenarnya belum sempat diperiksa, ketika ditanya beliau (Sofyan Basir) meriang kemudian agak panas tadi badannya, sehingga tadi sudah diperiksa dokter kemudian sudah diberikan obat. Itu saja sebenarnya," kata Soesilo.
Sofyan sebelumnya mengaku hanya memberikan sekitar dua poin penjelasan pada pemeriksaan hari ini. Tapi dia enggan membeberkannya pada awak media, kemudian masuk mobil tahanan. "Belum, masih pendek, dua, tiga poin saja," kata Sofyan usai keluar kantor KPK.
Dikonfirmasi kepada Soesilo, apa saja yang ditanyakan penyidik dari dua, tiga poin yang disebut Sofyan, ia pun tak membeberkannya.
"Pertanyaan-pertanyaan awal saja, ketika dijawab Pak Sofyan tidak begitu sehat, kemudian dihentikan oleh penyidik. Jadi belum (masuk materi) masih soal kesehatan memang agak meriang, enggak tahan, mungkin sebentar sebentar tidur," kata Soesilo.
Diketahui, Sofyan Basir baru saja menempati Rutan KPK sejak malam tadi, Senin, 27 Mei 2019. Dia ditahan seusai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka. (ren)
