Ridwan Kamil Protes Masjid di Purbaleunyi Disebut Mirip Iluminati

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyayangkan Masjid Al Safar di Purbaleunyi dipermasalahkan dengan dugaan bagian dari simbol Iluminati. Padahal, menurutnya, banyak masjid lainnya yang berhubungan dengan simbol tersebut.

Ridwan Kamil: Covid-19 Penyakit Orang Kota

Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil dalam dialog Silaturahim dan Diskusi Umum ‘Bersama Membangun Umat’ dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rachmat Syafe’i dan Ustaz Rahmat Baequni di Masjid Pusdai Kota Bandung.

Ridwan Kamil menyebutkan masjid yang harus juga dibahas yaitu Masjid Nabawi di Madinah Saudi Arabia, Masjid Al Ukhuwah di Jalan Wastukencana Kota Bandung dan Masjid Raya Jakarta. Di tiga masjid itu, menurutnya, terdapat simbol - simbol yang mengarah pada propaganda Iluminati.

Ridwan Kamil Setop PSBB di Jawa Barat, Kecuali Bodebek

“Nah sekarang saya ungkapkan, kenapa hanya Al Safar? Padahal di sekeliling kita banyak simbol-simbol segitiga atau apapun yang perlu dipermasalahkan, ini adalah masjid Raya Jakarta, disambut oleh segitiga dan lingkaran, pertanyaannya apakah mereka Iluminati? Wallahu A’lam,” ujar Ridwan Kamil, Senin 10 Juni 2019.

Bahkan, keadaan tersebut jangan serta merta langsung disimpulkan bahwa bermuatan propaganda Iluminati sudah masuk masjid. 

Ridwan Kamil Tawarkan Proyek Investasi di Jabar Rp700 Triliun

“Kita jangan berburuk sangka, saya duga ketidak tahuan, saya duga ketidak sengajaan. Kita masuk ke dalam masjid raya Jakarta yang paling megah setelah Istiqlal, lihat gambarnya mihrabnya segitiga, kalau pakai kalimat apakah menghadap Allah atau segitiga? Lihat gambarnya, masjid raya Jakarta kenapa tidak heboh?,” katanya.

Kemudian Masjid Al Ukhuwah, menurutnya, banyak segitiga hingga berbentuk piramida terpasang di seluruh bagian masjid. 

“Di masjid Al Ukhuwah jendelanya segitiga semua, puncaknya piramida. Lihat di atasnya, lihat ke atas dihujani segitiga saja, apakah para pendengar sensitif atau tidak, atau datang karena salat sehingga tidak memperdulikan apapun bentuknya dan nawaitu nya salat apapun bentuknya tidak akan menghalangi salat dan berdakwah, ini masjid Al Ukhuwah bukan masjid Al Safar,” ujarnya.

Bahkan, lanjut Ridwan Kamil, simbol - simbol yang tersusun di masjid tersebut memberikan citra propaganda. “Dan lebih parah lagi, Mihrabnya lingkaran satu itu kalau Anda lihat dalam jarak 40 centi (CM) geometrinya zionis, itu Al Ukhuwah teh, bendera Israel jumlahnya ratusan kalau kita meyakini bahwa ini kesengajaan,” terangnya.

Namun, Ridwan meminta semu pihak jangan berkesimpulan tanpa melakukan tabayun dengan susunan simbol di Al Ukhuwah.

“Seperti biasa, saya berbaik sangka mungkin tukang dekornya karena estetika Islam adalah geometri, nggak sengaja ngutak-ngatik garis dibikin cetakannya dipasang di Mihrab Al Ukhuwah tiba - tiba jadi begini, padahal  dizoom,  itu zionis semua, udahmah lambang zionis di mihrab nya, ada mata satunya dikelilingi segitiga, atapnya segitiga, kenapa mengkontroversikan As Safar sementra Al Ukhuwah tidak pernah dibahas,” ujarnya.

Sedangkan di Masjid Nabawi Kota Madinah, menurutnya, simbol segitiga muncul di lokasi lokasi tertentu. “Ini yang paling bikin saya merinding, di mihrab Masjid Nabawi Madinah lihat dipuncaknya, bentuknya segitiga ada lingkarannya, di masjid nabi Raudah, bagi yang pernah ke Madinah. Apakah ini konspirasi? Wallahu A’lam, kita jangan mendahului sebuah kebenaran, kita tabayun ke pengelola masjid Nabawi apakah betul? Jangan - jangan sama? Tidak sengaja,” terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya