Soal Kerusuhan 22 Mei, Moeldoko Minta Jangan Lagi Sebut Tim Mawar

Wakil Ketua TKN yang juga Kepala Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Usai aksi kerusuhan 22 Mei 2019, nama Tim Mawar kembali muncul. Namun, pihak istana menegaskan dan mengimbau agar tidak mengaitkan aksi kerusuhan tersebut dengan Tim Mawar. 

Kelompok Bersenjata Serbu Penjara di Ibu Kota, Nama Ariel Menggema

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan sebaiknya masyarakat tak lagi membawa nama Tim Mawar. Meskipun ada beberapa orang yang diduga merupakan bagian dari Tim Mawar. 

"Sebenarnya jangan bicara Tim Mawar lagi, karena Tim Mawar dulu. Mereka-mereka bagian-bagian dari Tim Mawar yang dulu. hanya dikatakan 'oh Tim Mawar'. Tapi sesungguhnya dalam kerusuhan sekarang ini tidak ada Tim Mawar," kata Moeldoko di kantornya, Jakarta, Rabu 12 Juni 2019.

Bawaslu RI Rekomendasikan 780 TPS Lakukan Pencoblosan Ulang

Menurut Moeldoko, pihaknya menyerahkan kepada pihak kepolisian soal perorangan terlepas dia merupakan bagian Tim Mawar atau tidak. "Kalau perorangannya kita enggak tahu, nanti polisi yang lebih tahu dari hasil penyidikan," katanya.

Dia menegaskan, "Jangan lagi menyebut tim mawar, nanti merancukan situasi."  

Selain Indonesia, Ini 3 Negara Lain yang Adakan Pemilu di Februari 2024

Terkait banyaknya keterlibatan mantan elit TNI, Moeldoko mengatakan, saat ini masih dalam proses dan nanti akan diketahui siapa yang menjadi aktor sesungguhnya. 

"Ini masih proses, hanya memakan waktu, yang kemarin yang dikenalin lebih dalam adalah bagaimana asal usul senjata. Selanjutnya nanti akan maju lagi siapa sih sesungguhnya yang berada di balik ini semuanya," katanya. 

Mantan Panglima TNI ini menegaskan, pemeriksaan nantinya akan sampai kepada pengungkapan siapa dalang sesungguhnya. Tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru atau aktor yang lebih kuat setelah Kivlan Zen. 

"Kemarin lebih mengungkap asal usul senjata dan mau dipake apa senjata itu. (Kemungkinan selain Kivlan Zen) ya bisa ada, bisa bagaimana nanti hasil investigasi berikutnya," ujarnya. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya