Posko Angkutan Laut Masa Lebaran 2019 Masih Buka hingga H+15

Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo sosialisasi keselamatan pelayaran.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah

VIVA – Meskipun pihak Kementerian Perhubungan telah menutup Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2019 atau 1440 Hijriah pada Jumat kemarin, posko moda transportasi laut dipastikan masih akan terus berjalan hingga H+15 arus balik Lebaran.

Jokowi Senang Pelabuhan Wani dan Pantoloan Berdiri Kokoh Lagi Usai Diguncang Tsunami Palu 2018

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo menjelaskan, perbedaan tersebut disebabkan adanya faktor waktu pelayaran kapal dari satu titik ke titik lainnya, yang memakan waktu lebih lama bila dibandingkan moda transportasi lainnya.

Untuk itu, ditetapkan bahwa Posko Angkutan Laut Lebaran dimulai lebih dahulu dan berakhir belakangan, yaitu dari H-15 sampai dengan H+15 atau hingga 21 Juni 2019.

Ramp Check Angkutan Lebaran 2024, Dishub Tangerang: Bus Pakai Klakson Telolet Tak Laik Jalan

“Secara umum Kemenhub mencatat terjadi penurunan angka kecelakaan mencapai 75 persen dari tahun 2018, termasuk di moda transportasi laut," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 15 Juni 2019.

Agus menyoroti jumlah pemudik angkutan laut yang meningkat. Dari H-15 sampai dengan H+7 Lebaran 2019, total penumpang naik sebanyak 1.486.065 orang atau meningkat 8,77 persen dari 2018 yang mencapai sebanyak 1.366.254 orang.

Rehabilitasi Pasca Bencana, Jokowi: Gedung RSUD Anutapura Palu Pertama Pakai Sistem Shockbreaker

Dia menjelaskan, pelabuhan yang mengalami lonjakan penumpang paling tinggi selama masa angkutan laut Lebaran 2019 terjadi di Kepulauan Riau. Seperti di Pelabuhan Batam, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, Tanjung Buton, Surabaya, Ternate, Balikpapan, Makassar, dan beberapa wilayah lainnya.

“Tapi kami bersyukur semuanya masih bisa ter-cover dan seluruh penumpang dapat terangkut. Dalam mengantisipasi lonjakan penumpang, kami memanfaatkan kapal-kapal yang ada, memberikan dispensasi kapasitas penumpang, serta melakukan penataan trayek kapal khususnya pada titik-titik yang terjadi lonjakan penumpang,” ujarnya.

Selain itu, Agus menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan kapal-kapal negara, baik kapal navigasi ataupun kapal patroli KPLP. Kapal itu ditugaskan untuk mengangkut penumpang di pelabuhan yang terjadi lonjakan penumpang.

Agus juga menyampaikan apresiasinya kepada TNI AL yang telah membantu pengerahan kapal KRI Makassar dari Balikpapan ke Surabaya dalam penyelenggaraan angkutan laut Lebaran 2019. Dampaknya, pelaksanaan mudik Lebaran berlangsung dengan aman, selamat, tertib, dan nyaman.

“Hingga kini, mudik Lebaran tahun ini berjalan lancar dan sukses. Di sisi lain, kami juga menyadari masih terdapat beberapa kekurangan. Namun, kekurangan yang terjadi pada tahun ini nantinya akan dijadikan pelajaran untuk memperbaiki penyelenggaraan mudik Lebaran pada tahun berikutnya,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya