KPU Masih Pertimbangkan Saksi di Sidang MK

Gedung Mahkamah Konstitusi
Sumber :
  • ANTARA Foto/Hafidz Mubarak

VIVA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pihak termohon masih mempertimbangkan apakah akan menghadirkan saksi dalam persidangan sengketa pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi hari ini.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Sampai sekarang kita masih mempertimbangkan untuk ada saksi atau tidak karena pertama kan prinsip peradilan itu, siapa yang mendahlilkan dia yang harus membuktikan," kata Ketua Tim Hukum KPU, Ali Nurdin di MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Juni 2019. 

Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan kemarin saksi-saksi yang diajukan untuk perkara yang berkaitan dengan KPU, bukan sifatnya lokal. Jika ada tudingan pelaku pelanggaran itu sudah pemungutan suara ulang (PSU). "Misalnya di TPS 08, itu kan sudah PSU kalau sudah PSU sudah selesai," katanya. 

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Kemudian, kata dia, berkaitan dengan di Sidoarjo, Jawa Timur, ada tiga Tempat Pemungutan Suara yang dipersoalkan yaitu TPS 29, 30 dan 33. 

"Terkait itu kan sudah dilaporkan ke Bawaslu, dan Bawaslu kan sudah mengambil sikap kecuali kalau Bawaslu belum mengambil sikap dan terkait dengan ada tidaknya daftar hadir sudah dijelaskan bedasarkan alat bukti yang kita ajukan ke teman-teman karena C7-nya keselip," ujarnya. 

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Sidang lanjutan perselisihan hasil pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2019 dimulai pukul 13.00 WIB. 

Pada sidang keempat hari ini, majelis hakim akan mendengarkan keterangan saksi dan ahli dari pihak termohon, yaitu Komisi Pemilihan Umum.

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024