Pesan BJ Habibie soal Demokrasi di Indonesia

BJ Habibie
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ayu Utami Paramitha

VIVA - Mantan Presiden, Bacharuddin Jusuf Habibie, mengingatkan masyarakat betapa pentingnya merawat demokrasi dengan nilai-nilai dasar Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Sebab, sistem demokrasi itu menggambarkan bagaimana perilaku manusia dan sumber daya manusia.

Transisi Energi Akan Bermakna Jika Libatkan Masyarakat Sebagai Produsen

Hal itu diungkapkan Habibie dalam orasi ilmiahnya, saat menghadiri peluncuran Habibie Institute for Public Policy and Governance (HIPPG) di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat pada Selasa 25 Juni 2019.

Pria yang akrab disapa BJ Habibie itu mengatakan, dengan menerapkan demokrasi, masyarakat juga diharuskan dapat menerima beragamnya budaya dan agama di Indonesia saat ini.

Prabowo: Dulu RI Diejek Tak Bisa Bikin Peniti, Sekarang Sudah Bisa Buat Pesawat

“Berbeda-beda makin konvergensi. Oleh karena itu, kita bisa sebut dengan demokrasi dan goverment,” katanya.

Pria kelahiran 25 Juni 1936 silam itu menjelaskan, apabila seorang manusia mau berkembang dan meningkatkan produktivitasnya, maka ia harus berperilaku mengikuti budayanya.

Transformasi Digital untuk Melahirkan 'Habibie Muda'

“Jadi, SDM itu kita harus kembangkan, agar supaya perilakunya dalam budaya, dan bersinergi, dengan agamanya masing-masing. Itu baru benar-benar menguntungkan bagi manusia,” ujarnya.

Selain menyinggung soal demokrasi, Habibie juga mengatakan pentingnya keseimbangan antara paham agama dan pendidikan. Ia mencontohkan, seorang temannya yang berprofesi sebagai guru, namun lemah dalam hal budaya dan agama. Hal tersebut, dinilai bisa membuat manusia salah berpikir.

“Ada orang pendidikan hebat, tetapi pembudayaan negatif, itu bahaya. Tetapi, ada juga orang yang berpengetahuan top, budaya, pendidikan juga. Kalau itu ada, baik dan bagus. Jadi, itu kita lihat ada sinergi tiga elemen yaitu agama, pendidikan, dan budaya.”

Untuk diketahui, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia berkolaborasi dengan The Habibie Center meluncurkan Habibie Institute for Public Policy and Governance (HIPPG). Kombinasi tersebut diharapkan dapat mendukung pemerintahan Indonesia dalam menguatkan tata kelola pemerintah yang demokratis. Momen ini bertepatan dengan hari kelahiran Habibie yang kini berusia 83 tahun. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya