- Pexel
VIVA – Jenazah yang ditemukan di sekitar Gunung Piramid, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, dipastikan atas nama Thoriq Rizki Maulidan, siswa SMP yang dilaporkan hilang sejak 23 Juni 2019 lalu. Namun, karena medan yang terjal dan gelap, evakuasi akan dilakukan tim SAR gabungan pada Sabtu pagi, 6 Juli 2019.
Badan SAR Nasional Jember menerima laporan temuan jenazah diduga atas nama Thoriq Rizki Maulidan dari Kepolisian Sektor Curahdami, Bondowoso, pada Jumat malam, 5 Juli 2019, sekira pukul 20.40 WIB. Jenazah ditemukan di area sekitar koordinat 07° 56' 30,24" S 113° 43' 53,47" E.
Tim SAR langsung berkoordinasi dengan tim gabungan untuk proses evakuasi Operasi SAR yang sempat dihentikan dibuka kembali. "Kami mengkoordinasikan dengan pihak Polres," kata Komandan Tim Operasi Pos Basarnas Jember, Rudy Prahara, kepada VIVA melalui pesan singkat.
Laporan itu benar adanya. Jenazah ditemukan di koordinat seperti informasi awal. Namun, karena terjalnya medan, proses evakuasi baru bisa dilakukan pada Sabtu pagi, 6 Juli 2019. "Rencana proses evakuasi akan mulai dilaksanakan besok, Sabtu, 6 Juli 2019, pukul 05.00 WIB," kata Rudy.
"Saat ini tim SAR gabungan sudah berkumpul di posko terpadu untuk merencanakan proses evakuasi, dengan membagi personel sesuai jalur evakuasi secara estafet, serta mempersiapkan kebutuhan peralatan vertical rescue yang dibutuhkan."
Thoriq dilaporkan menghilang saat melakukan pendakian pada Minggu, 23 Juni 2019. Pencarian pun dilakukan oleh Tim SAR gabungan keesokan harinya. Karena belum ditemukan, operasi SAR resmi ditutup pada 30 Juni 2019. Namun, pencarian tetap dilakukan dengan dibantu oleh warga.
Alhasil, Tim SAR Wanadri Gema Mahapeta Universitas Bondowoso, relawan Brigadir Penolong, dan tim gabungan berhasil menemukan jenazah di sisi selatan Gunung Piramid. Temuan itu langsung dilaporkan ke Kepolisian dan Basarnas Jember. Operasi evakuasi pun dilakukan. [mus]
Frengki Candra Kusuma, Korban Erupsi Gunung Marapi yang Jasadnya Keluarkan Bau Aroma Wangi
Jenazah Frengki Candra Kusuma putra asal Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat tersebut akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya di Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari
