Bawa Senpi dan Sajam, Kelompok SMB Keroyok Petugas Karhutla Jambi

Kebakaran hutan di Jambi picu kabut asap yang terbang hingga ke Riau
Sumber :

VIVA – Kelompok Serikat Mandiri Batanghari atau disingkat SMB kembali melakukan Kericuhan. sebelumnya kelompok SMB bentrok dengan pemilik IUP HTR di Desa Belanti Jaya, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Jambi, kali ini sasaran terhadap satuan tim TRC damkar, karyawan PT WKS, anggota polri beserta anggota satgas monitoring karhutla Korem 042/Garuda Putih.

Mungkinkah Fatwa Agama Cegah Kebakaran Hutan di Indonesia?

Informasi dihimpun VIVA, pemukulan ini saat sedang melaksanakan monitoring kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di segitiga perbatasan Kabupaten Batanghari, Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tebo di lokasi Rah HGU perkebunan PT. WKS.

Danrem 042/Gapu Kolonel Arh Elphis Rudy membenarkan kejadian tersebut. Katanya, kejadian itu terjadi saat jam istirahat kerja pada sabtu siang, 13 juli 2019 sekitar pukul 12.30 WIB. Kelompok SMB melakukan aksinya dengan jumlah 60 orang yang dipimpin langsung saudara Muslim.

BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau Agustus 2020

"Sehari sebelumnya pada Jumat 12 juli 2019 membakar lahan PT WKS +/- 10 Ha menerobos masuk ke dalam Distrik VIII dengan bersenjatakan senapan rakitan (Kecepek), parang, tombak dan pedang dengan maksud mencari tim pemadaman kebakaran terpadu," ujarnya.

"Kelompok SMB yang diketahui dipimpin saudara Muslim yang selama ini terkenal sering membuat keributan dan mengintimidasi warga dan pemilik lahan dan pemilik HGU sehingga meninggalkan lahan untuk selanjutnya diserobot," tambahnya.

RUU Cipta Kerja, Jokowi Lemahkan Penegakan Hukum Lingkungan

Dikatakannya, ada 4 orang anggota Satgas Monitoring Karhutla Korem 042/Gapu bersama-sama satuan tim reaksi cepat Damkar PT WKS dan anggota Polri memadamkan kebakaran yang diindikasikan dibakar oleh kelompok SMB. Hal itu dilakukan karena dikuatirkan kebakaran meluas ke daerah lainnya dan berdampak bencana kebakaran besar.

"Pada saat kedatangan kelompok SMB, Anggota Satgas Karhutla Korem dan anggota Polri yang melihat adanya indikasi kelompok akan melakukan pembakaran lahan lagi sambil membawa senjata rakitan dan senjata tajam," Jelasnya Minggu 14 Juli 2019.

Dia menyebutkan, saat anggota melihat itu berusaha berkomunikasi untuk mencegah dan menghimbau bahwa pembakaran yang dapat berdampak luas. Namun kelompok SMB tersebut marah dan melakukan pemukulan terhadap TRC Damkar dan Karyawan PT. WKS yang ada dilokasi.

"Pemukulan SMB mengenai 2 orang personel Satgas Monitoring Karhutla Rem 042/Gapu bernama Serka Zendriawan dan Kopda Zulhijas yang mengakibatkan lebam dan lecet," cetusnya.

Saat kelompok SMB Melihat ada anggota TNI terluka yang sempat ketakutan langsung membubarkan diri. Namun, sekitar pukul pukul 15.00 WIB kelompok SMB kembali ke distrik VIII dengan massa yang lebih besar kurang lebih 100 orang dan langsung menjarah dan merusak distrik VIII. 

Sedangkan seluruh personel anggota Polri, TRC Damkar dan Satgas Karhutla serta Karyawan PT. WKS yg ada di lokasi menghindar ke daerah yang aman di Distrik IV guna menghindari konflik yang lebih besar dengan kelompok SMB dan melaporkan perkembangan situasi ke komando atas.

"Mendapat informasi tersebut Sekitar pukul 15.30 kita  berkomunikasi dengan Kapolda Jambi dan atas permintaan Kapolda mem BKO kan 1 SSK untuk membackup 2 SSK pasukan gabungan polri (Brimob dan Sabhara) dalam rangka operasi penertiban senjata rakitan, senjata tajam dan penegakan hukum terhadap kelompok SMB dipimpin oleh Karoops Polda Jambi," sebutnya.

Dikatakannya, Satgas Monitoring Karhutla dan empat orang anggota Korem 042/Gapu telah dijemput menuju ke lokasi yang aman di desa Bukit Pakar. Sedangkan untuk dua orang personel yang luka lebam dan lecet sedang mendapatkan perawatan awal dan tidak terluka parah.

"Kejadian ini mengakibatkan dua personel saya kena pukul dan intimidasi saat ini dalam perjalanan ke RS Bratanata, Jambi untuk pemeriksaan dan perawatan lanjutan," terangnya.

Dia pun mengatakan, akan penegakan hukum yang berlaku, terkait adanya intimidasi yang dilakukan kelompok muslim Cs. "Saya tidak terima ini harus ada penegakan hukum," ujarnya.

Dirinya menegaskan, atas kejadian ini, tidak mempermasalahkan adanya konflik yang terjadi di sana. Akan tetapi yang jadi persoalan adanya pembakaran 10 hektare lahan tersebut.

" Yang saya soroti itu adanya pembakaran itu dan datangnya petugas saya atas perintah saya untuk memadamkan api. Tapi mereka langsung dikeroyok kelompok SMB,"sebutnya.

Dia pun juga telah berkoordinasi dengan aparat Kepolisian Polda Jambi untuk dilakukan pengamanan di Distrik VIII tempat terjadinya kebakaran.

"Kesimpulan saya masih ada segelintir oknum masyarakat memamfaatkan masyarakat lainnya untuk menghalang halangi dalam rangka upaya pencegahan karhutla termasuk menyerang tim satgas terpadu karhutla yang berusaha memadamkan api,"tegasnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya