Bertemu Jokowi, Pengurus PSI Datang Pakai Gojek

Grace Natalie dan Tsamara Amani Alatas
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Puluhan pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bertemu Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka Jakarta, Kamis sore, 18 Juli 2019. Mereka datang menggunakan ojek online, Gojek.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Para pengurus dan kader seperti Haryanto Arbi, Tsamara Amani, Raja Juli Antoni, Andy Budiman, Rian Ernes, turun dari ojek online yang mereka gunakan dari kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim Tanah Abang.

Ketua Umum PSI Grace Natalie, datang belakangan. Dengan celana hitam, baju putih dan jaket PSI, mantan presenter tvOne itu turun dari ojek yang mengantarnya. Mereka turun di depan Gedung Sekretariat Negara, Jalan Gajah Mada Jakarta Pusat.

Gus Miftah Curiga Jokowi Pilih Bahlil Lahadalia Jadi Menteri Karena Lucu, Bukan Prestasi

"Kita biasa naik ojol (ojek online), nothing special. Cuma memang di kantor sekitaran Tanah Abang juga macet, jadi seru-seruan naik bareng sekaligus supaya lebih cepat nyampenya," kata Grace, sebelum pertemuan dengan Presiden Jokowi.

Memanfaatkan Gojek, bukan pertama kali dilakukan oleh partai yang digawangi anak-anak muda itu. 
Sebelumnya, saat mengirimkan Kebohongan Award kepada Prabowo, Sandiaga hingga politisi Demokrat Andi Arief, mereka juga menggunakan jasa ojek online itu.

Jokowi Tegaskan Freeport Bukan Milik Amerika Lagi, tapi Indonesia

Menurut Grace, menggunakan ojek daring ini juga sebagai upaya mendorong ekonomi kreatif yang memang semakin berkembang belakangan ini. "Sekaligus mendorong ekonomi kreatif berbasis aplikasi yang memang lagi the next lah ekonomi kita itu kan, ekonomi kreatif," katanya.

Mengenai pertemuan, ia belum bisa berbicara banyak. Termasuk apakah dimintai juga oleh Jokowi nama-nama yang bakal menjadi menteri periode 2019-2024. Apalagi Jokowi menginginkan anak muda di kabinetnya. 

Sementara Grace melihat, potensi anak muda juga dimiliki oleh kader-kader PSI. Namun ia menolak keras jika disebut meminta jatah. 

Menurut dia, PSI tahu diri. Pada pemilu legislatif 2019, PSI tidak lolos parliementary threshold atau ambang batas parlemen sehingga tidak bisa menempatkan wakilnya di DPR periode 2019-2024.

"Kami enggak pernah menyodor-nyodorkan apalagi maksa. Jadi tapi kalau berada di mana pun PSI akan selalu mendukung Pak Jokowi. Syukur kalau beliau merasa dari kader-kader PSI ada yang mampu kita siap," ujarnya. [mus]
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya