Warganet Diminta Pilih Dua Nama untuk Bayi Lucu Gajah di Aceh

Induk gajah sumatera dan seekor bayinya yang lahir di Convertation Respon Unit (CRU) Alue Kuyun, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Rabu, 24 Juli 2019.
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

VIVA – Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem mengusulkan dua nama untuk seekor bayi gajah yang lahir di Convertation Respon Unit (CRU) Alue Kuyun, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Rabu, 24 Juli 2019.

Gajah Sumatera, Hewan Penjaga Ekosistem di Hutan

Bayi mamalia besar yang lahir dari induk bernama Suci itu akan diberi nama Cut Nyak atau Boni. Nama mana yang akan dipakai, bergantung pada seberapa besar dukungan warganet atau netizen pada salah satu di antaranya.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh akan mengusulkan kedua nama itu dan mengunggahnya di media sosial untuk dipilih oleh publik dalam periode jajak pendapat selama dua hari.

Karya Fotografi Menangkap Keindahan Satwa di Taman Safari, Ada Kisah Menarik di Baliknya

“Suara yang terbanyak akan dipilih sebagai nama untuk disematkan kepada bayi hajah tersebut,” kata Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo.

Induk gajah sumatera dan seekor bayinya yang lahir di Convertation Respon Unit (

Gajah Sumatera, Kambing Hingga Ular, Ikut Upacara HUT RI di Bali

Bayi gajah itu, katanya, lahir dalam kondisi sehat dengan panjang sampai dengan pangkal ekor 100 sentimeter, tinggi 90 sentimeter, dan berat 70 kilogram. Untuk memastikan kondisinya, dokter hewan dari BKSDA dan Universitas Syiah Kuala telah menuju ke lokasi.

Tim dokter hewan hanya memantau perkembangan si bayi gajah, kecuali diperlukan perawatan khusus, misalnya, karena sakit. Tetapi pada dasarnya perawatan terbaik ialah dari sang induk, karena si bayi akan mendapatkan sepenuhnya air susu induknya, sebagaimana bayi manusia.

Bayi gajah itu merupakan anak kedua dari induk Suci. Suci ditangkap pada tahun 1994 di daerah Ulee Glee, Pidie Jaya, Aceh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya