Polisi Ringkus Otak Kaburnya 30 Tahanan Polresta Palembang

Polisi Ringkus Otak Kaburnya 30 Tahanan Polresta Palembang
Sumber :
  • VIVA/Sadam Maulana

VIVA – Polisi kembali meringkus satu tahanan yang kabur dari sel tahanan Polresta Palembang. Tahanan ke-25 yang dibekuk petugas Satresnarkoba Polresta Palembang bernama Komaini alias Notong (38 tahun).

Kakanwil Kumham: Tahanan Kabur di LPKA Jambi Karena Tak Dijaga Polisi

Warga Jalan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang itu ditangkap petugas di Cilegon, Banten. Dalam penangkapan ini, Polresta Palembang dibantu Polres Serang.

Kasat Reserse Narkoba Polresta Palembang, Kompol Achmad Akbar, mengungkapkan Komaini merupakan salah satu otak kaburnya 30 tahanan pada 5 Mei lalu.

Awal Mula Terungkapnya Puluhan Tahanan Polres Batanghari Kabur

Komaini bertindak sebagai provokator bagi tahanan lain untuk membuat duplikat kunci, hingga memotong terali sel tahanan menggunakan gergaji besi, yang dibawa oleh istri salah satu tahanan.

"Kita menangkap Komaini di Cilegon bersama dengan Polres Serang Banten. Di sana pelaku bekerja sebagai kernet mobil," kata Akbar, Rabu 7 Agustus 2019.

Puluhan Tahanan Polres Batanghari Kabur dari LPKA Jambi

Saat menangkap pelaku, petugas terpaksa memberikan tindakan tegas dengan menembak kaki sebelah kirinya. Tindakan ini dilakukan petugas lantaran pelaku berupaya melawan.

"Pelaku ini saat dilakukan penangkapan melakukan perlawanan kepada petugas sehingga kita memberikan tindakan tegas dengan menembak kaki kirinya," ujarnya.

Akbar mengakui, petugas sempat kesulitan mencari keberadaan Komaini. Sebab, dalam pelariannya, Komaini sempat berpindah-pindah dan tidak menetap di satu kota.

"Kita sudah mengejar pelaku ini sejak tiga bulan terakhir. Sebelum ditangkap di Cilegon, pelaku sempat berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain," lanjut Akbar.

Total, selama tiga bulan pencarian, polisi sudah menangkap 25 orang dari 30 tahanan yang kabur. Tersisa lima tahanan yang masih dalam pengejar petugas Satresnarkoba Polresta Palembang.

"Sisa tahanan narkoba yang kabur masih kita kejar, dan identitas mereka sudah dipublikasikan agar masyarakat seluruh Indonesia juga turut memantau keberadaannya," katanya.

Saat kabur, Komaini kerap berpindah-pindah tempat guna mengelabui petugas. Mulai dari Desa Prajen Banyuasin, Prabumulih, Tulang Bawang Lampung hingga ke Cilegon. Komaini mengakui turut adil dalam aksi pelarian tahanan narkoba yang kabur.

"Dari satu tempat ke tempat lain memang saya tidak pernah lama. Karena saya tahu sedang dicari-cari. Karena itu saya sering berpindah-pindah," ungkap Akbar. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya