Logo timesindonesia

Dampak Kekeringan, Sawah Di Jombang Andalkan Air Sumur

Aris, petani asal Desa Ngelele, Kecamatan Sumobito, Jombang, saat mengaliri air ke sawahnya karana terdampak kekeringan. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)
Aris, petani asal Desa Ngelele, Kecamatan Sumobito, Jombang, saat mengaliri air ke sawahnya karana terdampak kekeringan. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Para petani di Kabupaten Jombang harus ekstra keras untuk mengairi sawahnya agar bisa bercocok tanam. Apalagi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang memprediksi musim kemarau bakal berlangsung lama.

Dari pantauan, Selasa (27/8/2019), para petani di Desa Ngelele, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengairi sawahnya dengan mengandalkan air sumur terdekat. 

Menurut para petani, pengairan tersebut tidak hanya satu atau dua hari namun memerlukan setidaknya tiga hingga empat hari agar tanah yang kering dapat maksimal bisa ditanami.

"Paling tidak dialiri air selama tiga hari. Setelah itu baru ditanami jagung dan sebagainya," ujar Aris salah satu petani.

Menurut Aris, di musim kemarau ini para petani bakal banyak menanam jagung, sehingga membutuhkan aliran air yang tidak sedikit.

Sebelumnya, pihak BPBD Jombang menyatakan bahwa di Kabupaten Jombang sendiri, potensi kekeringan terjadi di enam kecamatan, yakni Bareng, Wonosalam, Mojoagung, Plandaan, Kabuh dan Ngusikan.