Masih Ada Ritual Berdarah di Pulau Calon Ibu Kota Baru

Tradisi adat Suku Dayak Iban
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ngadri(Kalbar)

VIVA – Dalam rangka melestarikan budaya Suku Dayak Iban di wilayah perbatasan RI-Malaysia, Satgas Pamtas Yonif Raider 301/Prabu Kian Santang bersama warga perbatasan menggelar acara tradisi adat berdarah di Desa Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, pada Jumat 20 September 2019.

Kisah Heroik Anggota TNI Keturunan Tionghoa Tak Bocorkan Rahasia Negara Meski Disiksa Musuh

Tradisi ini dilaksanakan, untuk menghibahkan lahan yang akan dijadikan tempat pemakaman Katolik Mumput Satu Badau.

Kegiatan tersebut diawali dengan upacara meletakkan telur ayam kampung dan pemotongan ayam, sebagai simbol masyarakat dayak Iban, serta dihadiri masyarakat dari berbagai profesi, suku dan agama.

BMKG: Kalimantan Diguncang Tujuh Kali Gempa pada 29 Maret-4 April 2024

Dansatgas Pamtas, Letkol Inf Andi Hasbullah mengatakan, dengan terselenggaranya kegiatan tersebut, Satgas Pamtas dapat menyatu dengan berbagai lapisan masyarakat, serta melestarikan tradisi budaya di Kalimantan. 

“Hal ini membuat kita sadar akan konsep Bhinneka Tunggal Ika. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi warna yang indah untuk Indonesia. Di mana pun kita berada, tetap dalam satu kesatuan NKRI," ujarnya.

Brunei Propose High-speed Train Line to Indonesia

"Banyak tradisi adat leluhur yang dimiliki Suku Dayak Iban di perbatasan, di antaranya tradisi adat berdarah yang merupakan ritual kuno menghibahkan lahan untuk keperluan masyarakat umum," kata dia menambahkan.

Sementara itu, Luter sebagai Kepala Adat Desa Badau, mengucapkan terima kasih kepada Satgas Pamtas Raider 301/Pks, yang senantiasa mendampingi kegiatan adat masyarakat di perbatasan.

Kegiatan dilanjutkan dengan memanggang hewan ternak, untuk kemudian dimakan bersama seluruh masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya