Selain 1 Mahasiswa Tewas, 15 Luka-luka saat Demo di Kendari

Ilustrasi aksi demonstrasi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

VIVA – Demonstrasi massa mahasiswa menolak undang-undang yang dinilai tak prorakyat di beberapa wilayah berakhir ricuh. Salah satunya di Kota Kendari, yang menimbulkan korban tewas dari kalangan mahasiswa dan 15 orang luka-luka.

Pesan Vicky Prasetyo Jika Meninggal Dunia, Minta Hal Ini ke Keluarga

Informasi dari jurnalis inilahsultra.com bernama La Ode Pandi Sartiman, korban yang meninggal bernama Randy (21) tahun merupakan mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Korban tewas dengan luka tembakan di bagian dada setelah terjadi bentrokan dengan aparat keamanan di dekat Gedung DPRD Sulawesi Tenggara pada Kamis sore, 26 September 2019.

Soal penembakan yang menewaskan seorang mahasiswa di dekat DPRD Sultra saat melakukan aksi demi, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt mengatakan bahwa anggotanya hanya menembakkan gas air mata dan water cannon ke kerumunan massa.

Pemprov: Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan

"Tak ada anggota yang ke luar dari kantor DPRD," kata dia, seperti dikutip dari tvOne, Kamis, 26 September 2019.

Menurut dia, korban ditemukan sekitar 400-500 meter dari kantor DPRD Sultra. Setelah itu, korban dibawa ke Rumah Sakit Korem Kendari sekitar pukul 16.18 WITA oleh rekannya. Namun setelah pihaknya melakukan komunikasi dengan keluarga korban, jenazah Randy akan diautopsi, sehingga dipindahkan ke RS Bahteramas Kendari sekitar pukul 18.00 WITA.

Adu Banteng Pick Up Dengan Dua Motor di Citayam, Seorang Meninggal Dunia

Sementara dia membantah soal adanya satu mahasiswa lain yang tewas karena bentrokan tersebut. Sebelumnya diberitakan ada seorang mahasiswa dari Fakultas Teknik UHO Kendari bernama La Ode Yusuf Kardawi yang mengalami luka kritis karena hantaman di bagian kepala oleh aparat dan tidak sadarkan diri. Dia dirujuk ke RS Bahteramas Kendari.

"Tidak benar, hanya satu orang yang meninggal. Saat dibawa ke RS Korem dinyatakan sudah berpulang oleh tim dokter," ujarnya.

Selain korban tewas, menurut Harry, ada 15 korban yang mengalami luka-luka, namun tidak ada yang dalam kondisi kritis. Dari 15 korban tersebut, 11 orang mahasiswa. Sedangkan tiga orang lainnya adalah polisi dan satu orang staf dari DRPD Sultra.

Menurutnya, ke-15 korban luka tersebut sudah dibawa ke RS Bhayangkara dan rumah sakit provinsi untuk menjalani perawatan medis. Mereka mengalami luka di tangan dan beberapa bagian tubuh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya