BNPB: Tiga Daerah Akibat Karhutla Sudah Padam, Ada yang Belum

Pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan tiga daerah yang terkena kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah padam. Ketiganya yaitu Riau, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Masyarakat Diimbau Waspada Terhadap Penawaran Paket Umrah dan Haji Harga Murah

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, wilayah Riau sebelah utara sudah mulai memasuki musim hujan, sehingga titik api atau hot spot jauh berkurang.

"Kami akhirnya memutuskan ini diperkirakan akan berjalan terus sampai bulan Desember tahun ini," katanya, dikutip dari VIVAnews.

BNPB Sebut Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat

Meski begitu, ia menyebut tiga daerah lainnya masih belum padam akibat karhutla. "Daerah yang masih (kena kebakaran) adalah Kalimantan Barat sampai tanggal 31 Desember 2019. Kemudian, Jambi dan Sumatera Selatan sampai 10 November 2019," ungkapnya.

Agus melanjutkan, untuk daerah yang masih terjadi karhutla, BNPB bersama pihak terkait melakukan pemadaman darat dan udara, yang antara lain dilakukan di Sumatera Selatan.

Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi Selama Mudik Lebaran 2024, BMKG Minta Warga Waspada

Selain tiga daerah yang belum padam akibat karhutla, terdapat gunung yang terbakar, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. "Hingga kini kami masih berusaha untuk memadamkan api," jelas dia.

Agus mengingatkan, memasuki November, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Menurut dia, potensi gelombang tinggi selama November perlu diwaspadai di perairan barat Sumatera hingga selatan Bali dan Nusa Tenggara Barat.

"Di samping potensi bahaya karena iklim dan cuaca, warga diimbau selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya gempa bumi," tuturnya. Selain itu, bahaya tidak selalu dapat diperkirakan sehingga masyarakat harus selalu waspada dan siaga.

Dampak pada korban dan kerusakan biasanya diakibatkan bukan hanya karena gempa tapi juga akibat kerusakan bangunannya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa perlu kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan es, hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada periode transisi musim atau pada November hingga Desember 2019.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya