Menag Fachrul Razi: Saya Juga Pakai Celana Cingkrang

Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi di Istana Kepresidenan Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.

VIVA – Pernyataan Menteri Agama, Fachrul Razi mengenai larangan mengenakan celana cingkrang dan cadar bagi Aparatu Sipil Negara (ASN) sempat membuat, hingga akhirnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pun turun tangan. 

Terpopuler: Deretan Negara Bantu Israel, Pendeta Gilbert Dilarang ke Makassar hingga Iran Diserang

Namun Menag ? Fachrul Razi malah menceritakan bahwa Ia sering memakai celana cingkrang kalau pergi ke masjid untuk melaksanakan salat.

"Masalah celana cingkrang, sama juga perlakuan saya. Saya di rumah itu mohon maaf kalau cucu saya bilang kakek itu Jenderal sarungan. Terus kalau ke masjid atau main ke masjid pasti saya pakai celana cingkrang," kata Fachrul Razi ketika rapat dengan Komisi VIII DPR di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta Pusat, Kamis, 7 November 2019 dilansir dari VIVAnews.

Melesat Naik Pangkat Jenderal Bintang Dua TNI, Mayjen Bangun Nawoko Kini Jabat Pangdivif 3 Kostrad

"Karena masjid kami itu masjid di Bambu Apus itu pakai tangga, istri saya itu bilang 'pak jangan pakai sarung nanti bapak keserimpet sarungnya nanti jatuh lagi bapak' gitu, jadi pakai celana cingkrang biasa saja," tuturnya.

Kendati begitu, kata dia, bahwa menggunakan celana cingkrang di lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan dan bagi Aparatur Sipil Negara memang dilarang.

Terpopuler: Pelat Nomor TNI Fortuner yang Viral, Skema Kredit Honda Stylo 160

"Tapi kalau kemudian dibuat di TNI enggak boleh, ASN enggak boleh, ya pasti iya dong, di sana kan punya aturannya sendiri," ujarnya.

Sebenarnya, menurut mantan Wakil Panglima TNI tidak pernah melarang orang menggunakan celana cingkrang termasuk keluarganya.

"Saya enggak pernah larang, adik-adik saya juga pada pakai celana begitu juga. Tapi tidak pada saat di tempat-tempat yang mestinya tidak memakai celana itu. Jadi enggak pernah kita larang kok, mohon digaris bawahi, tidak pernah saya melarang memakai celana itu, apa juga kewenangan saya melarang itu," ujarnya.

"Cuma boleh kita katakan bahwa itu juga bukan ukuran ketakwaan orang, silakan aja pilih masing-masing," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya