Raih Anugerah BMKG, Megawati Minta Kurikulum Bencana Diterapkan Aktif

Megawati Soekarnoputri di Kantor BMKG
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri mendapat penghargaan tokoh penghormatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Penghargaan itu didapat lantaran Mega dianggap sebagai Tokoh Pelopor Penguatan dan Modernisasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika untuk Kemanusiaan dan Lingkungan.

Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi Selama Mudik Lebaran 2024, BMKG Minta Warga Waspada

Megawati dianggap telah berjasa dalam membangun BMKG menjadi lebih modern saat dahulu memimpin negeri ini. Bahkan, BMKG yang awalnya di bawah Departemen Perhubungan, statusnya berubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND).  

Sejalan dengan jasa dan kepeduliannya, kini dia pun mendesak pemerintah untuk memasukkan materi tanggap bencana dalam kurikulum sekolah. Dia menyampaikan usul itu di depan jajaran kabinet yang hadir. Megawati menyarankan, agar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang membawahi Kementerian Pendidikan bisa membahas usulan tersebut.

Sembilan Daerah Siaga dan Waspada Cuaca Ekstrem, Menurut BMKG

"Mbok ya kurikulum dalam hal menangani bencana alam ini seharusnya diinikan (dimasukkan) ke sekolah-sekolah secara aktif," kata Megawati di kantor BMKG, Senin 25 November 2019.

Megawati pun bercerita saat dirinya pergi ke Jepang, bagaimana negeri itu menjadikan mitigasi bencana masuk kurikulum sekolah. Tidak hanya kurikulum, pemahaman yang sama tentang kenangan kebencanaan juga disampaikan kepada semua orangtua. Praktisnya, lanjut Megawati, pemerintah daerah dapat membuatkan patok dengan tanda warna di setiap daerah rawan bencana agar masyarakat mudah mengevakuasi diri.

Gerhana Bulan Penumbra Siap Menyapa Malam Ini, Catat Jam dan Lokasinya

"Jadi mereka kalau suatu saat terjadi seperti yang tadi, saya katakan dapat segera mampu melindungi dirinya sendiri dan kemudian membantu orang lain," tuturnya.

Soal kebencanaan, menurut Megawati, peran sentral mengenai hal tersebut mestinya media massa ikut aktif. Dengan semua komponen satu pemahaman mengenai kebencanaan, ia meyakini, korban akibat gempa bisa diminimalisir.

"Terutama televisi-televisi daerah yang daerahnya potensial terkena bencana alam, sehingga masyarakat selalu dibangkitkan kesadarannya untuk melindungi diri apabila bencana alam datang," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya